Jumat 13 Dec 2019 15:12 WIB

Ingin Berinvestasi, Eks Bos Bank Dunia Sowan ke Jokowi

Eks bos Bank Dunia akan berinvestasi melalui Global Infrastructure Partners (GIP)

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Mantan presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (foto ilustrasi). Jim Yong Kim berencana berinvesta di Indonesia.
Foto: guardian.co.uk
Mantan presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (foto ilustrasi). Jim Yong Kim berencana berinvesta di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, menemui Presiden Joko Widodo (Jokowo) di Istana Merdeka, Jumat (13/12) siang. Jim sowan ke istana untuk membicarakan sejumlah proyek investasi yang akan ia lakukan pada 2020 mendatang.

Ada tiga proyek yang sudah disetujui Jokowi, di antaranya pembangkit listrik hydropower, pengembangan manajemen bandara, dan transmisi listrik.

Baca Juga

Jim yang meninggalkan Bank Dunia pada awal 2019 ini mengaku tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia karena kebijakan ekonomi yang dianggapnya sudah berjalan di arah yang benar. Apalagi, pemerintahan saat ini diisi oleh sejumlah tokoh yang sempat bermitra dengannya di Bank Dunia seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang sempat terlibat langsung dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali pada 2018 lalu.

"Saya sangat optimistis dengan negara ini, dengan pemerintahan ini, dan kami sedang menjajaki investasi di sini," ujar Jim usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (13/12).

Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan bahwa Jim Yong Kim akan berinvestasi melalui Global Infrastructure Partners (GIP). Untuk tahap awal pada 2020 nanti, investasi GIP di sektor energi, transportasi, dan air diperkirakan sebesar 3 miliar dolar AS. Luhut menargetkan angka investas GIP bisa beranjak menjadi 5 miliar dolar AS di tahun-tahun investasi berikutnya.

"Presiden tadi kasih instruction supaya kita langsung go ahead, karena presiden sama Jim Yong Kim adalah teman baik," kata Luhut.

GIP merupakan ekuitas swasta yang berinvestasi melaui proyek-proyek energi, transportasi, dan air di negara-negara kaya dan berkembang. GIP berencana merealisasikan investasinya di Indonesia mulai 2020 nanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement