Kamis 12 Dec 2019 15:40 WIB

Tak Impor Minyak, Pertamina Hemat Devisa Rp 37 Triliun

Pertamina menyerap minyak dalam negeri mencapai 123 ribu barel per hari.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah)
Foto: Antara/Reno Esnir
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melakukan beberapa langkah untuk melakukan penghematan devisa. Hasilnya, Pertamina hemat Rp 37 triliun.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, upaya yang dilakukan untuk menghemat devisa adalah menekan impor dengan memproduksi solar dan avtur sendiri. Selain itu, perusahaan juga melakukan penyerapan produksi minyak dalam negeri dari kontraktor migas lainnya.

Baca Juga

Perusahaan melakukan penurunan impor minyak yang cukup banyak sepanjang 2019. Untuk serapan produksi minyak dalam negeri saja, kata Nicke, mencapai 132 ribu barel per hari.

"Sejak januai 2019 penurunan impor curde itu besar. Crude domestik untuk dalam negeri. KKKS hanya 12,3 ribu barel per hari tadinya, sekarang 132 ribu barel per hari. Ada 10 ribu barel. Jadi ada Rp 43 triliun. Penghematan devisa negara," ujar Nicke di Kementerian BUMN, Kamis (12/12).

Selain itu, sepanjang 2019 ini Nicke juga menjelaskan penurunan impor solar dan avtur yang dilakukan oleh Pertamina sebesar 25 juta barel. Penghematan devisa yang dilakukan perusahaan mencapai angka Rp 37 triliun.

Ia juga mengatakan untuk bisa menyeimbangkan neraca perusahaan juga melakukan ekspor avtur sebesar Rp 12,7 triliun sepanjang 2019 ini. "Jadi, kontribusi untuk meringankan CAD 2019 sudah mulai terlihat," ujar Nicke.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement