Selasa 10 Dec 2019 08:08 WIB

Inilah 20 Orang Terkaya di Indonesia, Siapa Inspirasimu?

Di Indonesia banyak orang sukses dalam bisnis dan dinobatkan sebagai orang terkaya.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
.
.

"Membaurlah dengan orang-orang yang berotak bisnis dan sukses karena kesuksesan mereka dapat menular ke Anda."

Kesuksesan tidaklah datang secara instan, tetapi dibutuhkan usaha keras untuk dapat meraihnya. Begitu pula dengan orang-orang yang sudah berhasil mencapai puncak kesuksesan dalam hidup mereka. Tentu saja mereka memulai semuanya dengan usaha yang maksimal.

Baca Juga

Di Indonesia banyak pengusaha yang sukses dalam bisnisnya dan kemudian dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia. Penasaran siapa saja mereka dan bagaimana biografi singkatnya? Simak ulasan tentang orang terkaya di Indonesia tahun 2019 versi Forbes berikut ini.

 

20. Djoko Susanto

djoko susanto

Djoko Susanto via infoperbankan.com

Jumlah Kekayaan: USD 1.53 Miliar = Rp21,42 Triliun

Djoko Susanto adalah CEO Alfa Supermarket, yang memiliki 16.000 toko waralaba di seluruh Indonesia. Divisi propertinya Alfaland mengoperasikan Omega Hotel Management di seluruh negara.

Sebagai anak keenam dari 10 bersaudara, ia mulai mengelola warung sederhana milik orang tuanya di dalam pasar tradisional di Jakarta pada usia 17 tahun. Dia kemudian bermitra dengan taipan rokok kretek Putera Sampoerna untuk membuka kios serupa dan kemudian diskon rantai supermarket.

Ketika Putera menjual bisnis rokoknya ke Phillip Morris pada 2005, Susanto membeli bisnis ritel dan mengembangkannya menjadi Alfa Supermarket.

19. Husain Djojonegoro dan Keluarga

Husain DjojonegoroHusain Djojonegoro via Indonesiatatler.com

Jumlah Kekayaan: USD 1.53 Miliar = Rp21,42 Triliun

Almarhum ayah Husain Djojonegoro, Chandra dan pamannya, Chu Sok Sam, memulai Orang Tua Group pada tahun 1948 menjual anggur herbal. Sekarang dikelola dan dimiliki oleh Husain dan dua saudara lelakinya, kelompok ini dikenal dengan produk makanan dan minumannya.

Husain dan adiknya Pudjiono mengelola Grup ABC, yang membuat baterai ABC, minuman energi Kratingdaeng, dan minuman kesehatan ANDA. Saudaranya Hamid mengelola kelompok barang-barang konsumennya, yang memperkenalkan merek-merek baru seperti teh rasa Vit-Amin, wafer Chizmill dan minuman herbal Jagak.

18. Theodore Permadi Rachmat

theodore permadi rachmat

Theodore Permadi Rachmat via marcopolis.net 

Jumlah Kekayaan: USD 1.55 Miliar = Rp21,7 Triliun 

Theodore Permadi Rachmat atau yang lebih dikenal dengan TP Rachmat merupakan seorang pengusaha yang memimpin Grup Astra. Awalnya perusahaan ini didirikan pamannya, yakni William Soeryadjaya.

Ia memulai kariernya sebagai sales Astra pada tahun 1968. Setelah lulus, ia menjadi karyawan ke-15. Akhirnya, pada 1972, TP dipercaya mengelola United Tractors yang merupakan anak perusahaan dari Astra, sampai tahun 2005.

Setelah itu ia mendirikan perusahaan sendiri bernama Triputra Group yang bergerak dalam bidang batu bara, karet olahan, manufaktur, perdagangan, agribisnis, hingga dealership motor serta logistik. Bersama saudaranya, ia juga turut andil membesarkan perusahaan tambang batu bara bernama PT Adaro Energy di Kalimantan.

Pada 2017, ia sukses menembus peringkat 10 besar orang terkaya di Indonesia setelah pada tahun sebelumnya hanya masuk 20 besar.

Baca Juga: 20 Bisnis Menjanjikan yang Cocok Dijalankan Mahasiswa

17. Garibaldi Thohir

Garibaldi Thohir

Garibaldi Thohir via asia.nikkei.com

Jumlah Kekayaan: USD 1.6 Miliar = Rp22,4 Triliun

Garibaldi Thohir atau biasa dikenal dengan Boy Thohir adalah seorang pengusaha dan investor yang berasal dari Indonesia. Ia dikenal sebagai pengusaha tambang batu bara dengan grup perusahaan di bawah bendera Adaro Energy.

Adaro Energy dikembangkan bersama Edwin Soeryadjaya dan Theodore Permadi Rachmat. Di Adaro Energy, ia menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur

16. Peter Sondakh

peter sondakh

Peter Sondakh via wp.com

Jumlah Kekayaan: USD 1.65 Miliar = Rp23,1 Triliun

Peter Sondakh melanjutkan bisnis ayahnya yang fokus memproduksi minyak kelapa dan mengekspor kayu. Pada usia 20 tahun, ayah Peter meninggal. Ia pun harus mengambil alih bisnis untuk mencari nafkah untuk keluarga, terlebih lagi ia harus membiayai ibu serta empat orang.

Saat berusia 22 tahun, ia mendirikan perusahaan bernama PT Rajawali Corporation yang melahirkan saluran televisi pertama di Indonesia, yakni RCTI. Melalui perusahaan ini, Peter Sondakh berbisnis properti sebagai perluasan dari bisnis yang sudah ditekuni ayahnya yang kemudian bermitra dengan Hyaat Hotel dan Novotel Sheraton sehingga menjadi hotel bintang lima. Tidak hanya itu, ia juga memiliki saham di perusahaan taksi Ekspres Transindo Utama.

15. Kuncoro Wibowo dan Keluarga

Kuncoro Wibowo

Kuncoro Wibowo via bisniskokoh.com

Jumlah Kekayaan: USD 1.7 Miliar = Rp23,9 Triliun

Kuncoro Wibowo adalah presiden komisaris PT Ace Hardware Indonesia, pemegang lisensi jaringan toko perangkat keras di AS. Ace Hardware Indonesia memiliki lebih dari 120 toko di negara tersebut, termasuk toko Ace terbesar di dunia.

Grup Kawan Lama miliknya juga memiliki PT Home Indonesia, yang bersaing dengan Ikea. Wibowo mengambil alih bisnis setelah keluarga dan, dengan bantuan dari 5 saudara, mulai mengimpor dan mendistribusikan peralatan teknis.

14. Putera Sampoerna & Keluarga

Putera Sampoerna

Putera Sampoerna via teropongbisnis.com

Jumlah Kekayaan: USD 1.8 Miliar = Rp25,3 Triliun

Ahli waris tembakau Putera Sampoerna menjual bisnis rokok kretek keluarga kepada Philip Morris senilai $ 2 miliar pada tahun 2015. Melalui Sampoerna Strategic Group, keluarga ini juga memiliki investasi di bidang pertanian, keuangan, telekomunikasi dan kayu. Putra bungsunya, Michael Sampoerna yang juga pemain poker profesional ikut menjalankan bisnis ini.

13. Martua Sitorus

Martua Sitorus

Martua Sitorus via BoniHargens.com

Jumlah Kekayaan: USD 2 Miliar = Rp28,2 Triliun

Martua Sitorus atau dikenal juga dengan Thio Seeng Haap (吴笙福) adalah seorang pengusaha Indonesia. Ia bersama dengan Kuok Khoon Hong mendirikan perusahaan Wilmar International yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolah minyak sawit mentah (CPO) serta produsen gula.

Wilmar juga bekerja sama dengan perusahaan AS, Kellogg untuk menjual makanan di China dan mengakuisisi perusahaan tambang batu bara di Australia yakni Whitehaven Coal Ltd. Awalnya Martua Sitorus yang dilahirkan di Pematangsiantar, Sumatera Utara ini, berdagang udang waktu masih muda.

12. Mochtar Riady

mochtar riady

Mochtar Riady via bwbx.io

Jumlah Kekayaan: USD 2.1 Miliar = Rp29,6 Triliun

Mochtar Riady yang merupakan pengusaha Indonesia terkemuka. Ia adalah seorang pendiri sekaligus presiden komisaris dari Lippo Grup. Hingga saat ini, ia dikenal masyarakat sebagai seorang praktisi perbankan yang andal. Karier suksesnya memang dimulai dari menjadi seorang bankir, cita-citanya dahulu sejak kecil.

Awalnya Mochtar mendapat kesempatan untuk mengurus bank yang bermasalah hingga akhirnya maju, kemudian ia pindah ke Bank Buana lalu Bank Panin. Hingga saat ini namanya melambung menjadi salah satu konglomerat keturunan Tionghoa hingga ke mancanegara.

11. Bactiar Karim dan Keluarga 

Bactiar karimBachtiar Karim via m.potretnews.com

Jumlah kekayaan: USD 2,6 Miliar = 36,6 Triliun

Bersama saudara-saudara Burhan dan Bahari, Bachtiar Karim mengelola Musim Mas yang merupakan sebuah perusahaan kelapa sawit terintegrasi dengan $ 7,6 miliar pada penjualan 2018.

Sementara almarhum ayahnya Anwar mendirikan Pabrik Sabun Nam Cheong pada tahun 1932. Hingga saat ini, pabrik tersebut masih beroperasi membuat sabun dan margarin.

Keluarga itu membuka kilang minyak kelapa sawit pertama di Indonesia pada tahun 1970. Musim Mas secara resmi didirikan dua tahun kemudian. Keluarga mendirikan pusat wirausaha di Universitas Sumatera Utara di Medan.

10. Jogi Hendra Atmadja

jogi hendra atmadja

Jogi Hendra Atmadja via poskonews.com

Jumlah Kekayaan: USD 3 Miliar = Rp42,3 Triliun

Jogi Hendra Atmadja adalah kepala Mayora Group, pengolah makanan terbesar di Indonesia, membuat semuanya mulai dari kopi dan sereal hingga permen dan biskuit. Produk dari Mayora Group telah tersebar lebih dari 90 negara.

Keluarganya adalah imigran Cina generasi ketiga yang mulai membuat biskuit pada tahun 1970. Atmadja dan keluarganya, termasuk saudara dan sepupu, memiliki saham besar dalam bisnis ini.

9. Chairul Tanjung

chairul tanjung

Chairul Tanjung via wp.com

Jumlah Kekayaan: USD 3.6 Miliar = Rp50,7 Triliun

Berada di posisi empat, ada “si Anak Singkong”, Chairul Tanjung. Ia merupakan pengusaha sekaligus mantan Menko Perekonomian. CT, sapaan akrabnya, sempat menjadi Menko Perekonomian pada 19 Mei 2014 hingga 27 Oktober 2014 menggantikan Hatta Rajasa. Nama Chairul terkenal sebagai pengusaha sukses yang memimpin CT Corp.

Hingga saat ini, perusahaannya telah membawahi beberapa anak perusahaan, seperti Bank Mega, Trans Corp, dan CT Global Resources. Ia memulai bisnisnya sejak di bangku kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.

8. Boenjamin Setiawan

Boenjamin Setiawan

Boenjamin Setiawan via twitter.com

Jumlah Kekayaan: USD 4.35 Miliar = Rp61,3 Triliun

Boenjamin Setiawan, yang memiliki gelar doktor dalam bidang farmakologi, mendirikan Kalbe Farma di sebuah garasi pada tahun 1966. Kalbe Farme sekarang adalah perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.

"Dr. Boen," begitu ia dijuluki, juga mengendalikan Mitra Keluarga, yang mengoperasikan 12 rumah sakit.

Baca Juga: 10 Artis Indonesia Terkaya Saat Ini

7. Tahir

tahir

Tahir via ytimg.com

Jumlah Kekayaan: USD 4.8 MiliarRp67,7 Triliun

Dato’ Sri Tahir, atau yang terlahir dengan nama Ang Tjoen Ming, merupakan seorang pengusaha di Indonesia. Selain sebagai pengusaha, ia juga seorang investor, filantropis, sekaligus pendiri dari Mayapada Group. Perusahaan ini merupakan holding company yang telah mempunyai beberapa unit usaha di Indonesia, meliputi perbankan, TV berbayar, media cetak, rumah sakit, properti, hingga rantai toko bebas pajak atau duty free shopping (DFS).

6. Anthoni Salim

Anthoni Salim

Anthoni Salim via nusantara.news

Jumlah Kekayaan: USD 5.5 Miliar Rp77,5 Triliun

Anthoni Salim adalah direktur utama PT. Salim Group, perusahaan investasi yang dikelola keluarga dengan yang juga bergerak di berbagai bidang lain termasuk makanan, perbankan, dan telekomunikasi. Selama krisis keuangan Asia 1997-1998, Salims kehilangan kendali atas Bank Central Asia kepada keluarga Hartono, yang sekarang menjadi keluarga terkaya di negara di Indonesia saat ini.

Salim juga adalah pemegang saham mayoritas (44%) dari perusahaan investasi yang terdaftar di Hong Kong First Pacific yang memiliki aset $ 17,2 miliar di enam negara. Anak dari pengusaha Sudono Salim ini juga merupakan CEO dari PT. Indofood

5. Sri Prakash Lohia

sri prakash lohia

Sri Prakash Lohia via businessinsider.com

Jumlah Kekayaan: USD 5.6 Miliar = Rp78,9 Triliun

Sri Prakash Lohia merupakan pendiri sekaligus ketua dari Indorama Corporation. Indorama Corporation merupakan perusahaan petrokimia dan tekstil di tanah air. Pria yang lahir dan besar di India ini menghabiskan banyak kehidupannya di Indonesia untuk berbisnis. Ia telah menetap di Indonesia sejak tahun 1974 untuk menjalankan kehidupan profesionalitasnya dengan berbisnis.

4. Susilo Wonowidjojo & family

Susilo Wonowidjojo

Susilo Wonowidjojo via tirto.id

Jumlah Kekayaan: USD 6.6 Miliar Rp93,1 Triliun

Susilo Wonowidjojo dan keluarganya mendapatkan kekayaan mereka dari pembuat rokok kretek yang diperdagangkan, Gudang Garam, yang menghasilkan 70 miliar batang rokok per tahun dan telah berdiri sejak tahun 1958. Susilo telah menjadi direktur utama sejak 2009 semenjak kakaknya Rachman Halim direktur utama sebelumnya meninggal tahun 2008.

3. Prajogo Pangestu

prajogo pangestu

prajogo pangestu via katadata.co.id

Jumlah Kekayaan: USD 7,6 Miliar = Rp107,2 Triliun

Pada 2017, Prajogo Pangestu berhasil menembus deretan 20 orang terkaya di Indonesia setelah beberapa tahun absen. Hal ini dikarenakan bisnisnya di perusahaan petrokimia Barito Pacific dan anak perusahaannya, Chandra Asri Petrochemical keuntungannya melonjak hingga 5 kali lipat dalam setahun terakhir. Taipan kelahiran 1944 ini mengawali bisnisnya di industri perkayuan pada akhir tahun 1970-an dengan menggunakan nama Djajanti Timber Group.

2. Eka Tjipta Widjaja dan Keluarga

Eka Tjipta Widjaja

Eka Tjipta Widjaja via liputan6.com

Jumlah Kekayaan: USD 9.6 Miliar Rp135,4 Triliun

Adalah seorang imigran Tionghoa ke Indonesia, Eka Tjipta Widjaja yang juga merupakan pengusaha dan pendiri PT. Sinar Mas. Saat ini Sinar Mas telah merambah dunia bisnis di bidang kertas, real estat, jasa keuangan, agribisnis dan telekomunikasi.

Baru-baru ini dia juga mendirikan pabrik oleokimia yang bekerja sama dengan perusahaan Spanyol Cepsa di pulau Riau, Indonesia. Kedua anak laki-lakinya yaitu Franky menjalankan perusahaan raksasa kelapa sawit Golden Agri-Resources dan Oei Hong Leong mengelola investasinya sendiri di Singapura.

1. Robert Budi dan Michael Bambang Hartono

robert budi hartonoRobert Budi Hartono via idntimes.com

Jumlah Kekayaan: USD 37,3 Miliar = Rp526,11 Triliun

Sosok yang satu ini ternyata masih betah bertengger di peringkat pertama dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Nama Robert Budi Hartono berhasil bertahan di daftar nama orang terkaya di Indonesia selama beberapa tahun. Pria yang memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong ini adalah anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum, yaitu Oei Wie Gwan. Kekayaannya berasal dari bisnis utamanya, yakni rokok. Selain itu, ia juga memiliki sebagian besar saham Bank BCA.

Mulailah Meniti Kesuksesan Sejak Muda

Diperlukan kerja keras dan usaha yang maksimal untuk mencapai kesuksesan karena tidak ada kesuksesan yang didapat secara instan. Sama seperti para orang terkaya di Indonesia, mereka membutuhkan waktu yang tidak sebentar menata bisnisnya dari bawah hingga mencapai puncak kesuksesan. Oleh karena itu, mulailah meniti karier Anda sejak masih muda, selagi masih banyak waktu.

Baca Juga: 6 Ide Bisnis Waralaba yang Menguntungkan

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement