REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung mengungkapkan, berdasarkan data trafik yang dihimpun perusahaan. Hingga Oktober, arus kapal di pelabuhan yang dikelola perusahaannya mencapai 63.990 unit. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 55.120 unit.
"Kenaikan arus kapal tersebut diikuti meningkatnya arus barang, petikemas, dan penumpang," kata Doso melalui siaran persnya, Jumat (6/12)
Doso menjelaskan, untuk arus barang yang melalui pelabuhan yang dikelola Pelindo III, mencapai 2.731.543 meter kubik hingga Oktober 2019. Jumlah tersebut naik sebesar 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya 2.651.290 meter kubik.
"Arus petikemas hingga Oktober 2019 tercatat 4.450.803 TEUs atau naik sebesar dua persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama sebanyak 4.370.625 TEUs," ujar Doso.
Doso melanjutkan, termasuk untuk arus penumpang mengalami kenaikan. Pada periode tersebut, arus penumpang di pelabuhan yang dikelola Pelindo III mencapai 2.983.159 orang. Angka tersebut naik sebesar 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 2.579.059 orang.
"Sedangkan arus hewan mengalami penurunan. Tercatat hingga Oktober 2019 hanya 105.334 ekor atau menurun sebesar 6 persen jika dibandingkan tahun lalu periode yang sama yang tercatat sebanyak 111.564 ekor," kata Doso.
Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III, Putut Sri Muljanto menjelaskan, pihaknya telah melakukan beberapa inovasi dan program strategis, untuk memfasilitasi dan memberikan kemudahan layanan. Tujuannya untuk mendukung bisnis. Inovasi yang dilakukan mulai dari pemberlakuan tarif transhipment petikemas domestik antar terminal, untuk mengurangi biaya logistik sebesar 65 persen dari tarif normal.
Di sisi lain, Pelindo III juga terus melakukan percepatan pelayanan. Di antaranya dengan membangun Pelabuhan Gili Mas yang memiliki dermaga sepanjang 440 meter dan mampu menampung kapal Cruise. Pembangunan juga dimaksudkan untuk mendukung program pemerintah mencapai target 20 juta wisatawan.
"Pelayanan keluhan pelanggan yang online 24 jam 7 hari non stop, fasilitas shore connection yang mampu menekan biaya operasional bongkar muat sebesar 40 persen, serta digitalisasi layanan seperti Integrated Billing Sytem (IBS) untuk mempermudah pengguna jasa dalam melakukan transaksi pelayanan yang lebih efisien dalam hal waktu dan biaya juga dilakukan," kata Putut.