Selasa 03 Dec 2019 23:49 WIB

Empat Startup Indonesia Jajaki Pasar Swiss

Empat startup asal Indonesia juga mencari investor di Swiss selain kembangkan pasar.

Dubes Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad bersama empat pendiri startup Indonesia di Bern, Swiss.
Foto: Kedubes Indonesia di Swiss
Dubes Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad bersama empat pendiri startup Indonesia di Bern, Swiss.

REPUBLIKA.CO.ID, BERN SWISS -- Empat startup asal Indonesia yaitu Botika, Khaira Energy, Gradana, dan Svara Inovasi Indonesia, kini sedang menjajaki pasar Swiss. Mereka mencoba mengembangkan usaha dan membangun jejaring sekaligus mencari calon investor di Swiss.

Keempat startup tersebut berhasil lolos seleksi Asia Entrepreneurship Training Program (AETP) yang dipelopori oleh Zürich Hochschulen für Angewandte Wissenschaften (ZHAW) atau Zurich University of Applied Science, di Zürich, Swiss.

AETP merupakan program pertukaran start-up antara Indonesia dengan Swiss yang memungkinkan startup dari Indonesia mendapatkan pelatihan teknis dari pihak penyelenggara program, serta berkesempatan untuk mempresentasikan model bisnis start-up kepada perusahaan dan calon investor.

Duta Besar RI untuk Swiss di Bern, Muliaman D Hadad, sangat mengapresiasi upaya kerja sama Indonesia dengan Swiss dimaksud. Muliaman berharap kerja sama tersebut dapat meningkatkan kemampuan Indonesia dalam membangun ekosistem pengembangan startup nasional.

“Mohon agar kesempatan berada di Swiss ini dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membangun networking dan menambah pengalaman,” demikian pesan Muliaman kepada empat start-up Indonesia pada pembukaan program pada Senin (2 Desember 2019).

Keempat CEO/Founder startup dimaksud yaitu Ditto Anindito (Botika), Yulian Widodo (Khaira Energy), Angela Oetama (Gradana), serta M Zhuhriansyah (Svara Inovasi Indonesia) akan memulai penjajakannya di Swiss pada tanggal 2-6 Desember 2019.

Selama program ini berlangsung, mereka akan diberikan pembekalan teknis, berinteraksi dengan pelaku start-up Swiss di incubator dan asosiasi start-up Swiss, serta bertemu dan berdiskusi dengan calon investor.

Strategi Swiss untuk mengembangkan start-up melalui kerja sama antara universitas dengan perusahaan swasta tentu dapat dipraktikkan di Indonesia. Pada kesempatan di Swiss, keempat startup Indonesia tersebut juga melakukan kegiatan business matching dengan berbagai pihak yang terkait dengan model bisnis masing-masing.

Keempat startup dimaksud merupakan hasil seleksi dari puluhan startup yang mengikuti program AETP di Indonesia.

Adapun empat startup asal Swiss telah terlebih dahulu melakukan kunjungan ke Jakarta, untuk menjajaki pasar Indonesia pada bulan Oktober 2019. Keempat startup yang bergerak di bidang moda transportasi udara, periklanan, kesehatan, dan produk kimia tersebut telah dipertemukan dengan berbagai institusi terkemuka di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement