Selasa 03 Dec 2019 07:22 WIB

AP II Susun Strategi Kembangkan Gapura Angkasa

AP II akan memacu kinerja PT Gapura Angkasa agar dapat lebih optimal.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pesawat lepas landas di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang. AP II resmi menjadi pemegang saham pengendali di PT Gapura Angkasa. AP II akan memacu kinerja PT Gapura Angkasa agar dapat lebih optimal dalam mendukung industri penerbangan nasional.
Foto: Antara/Mushaful Imam
Pesawat lepas landas di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang. AP II resmi menjadi pemegang saham pengendali di PT Gapura Angkasa. AP II akan memacu kinerja PT Gapura Angkasa agar dapat lebih optimal dalam mendukung industri penerbangan nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) baru saja resmi menjadi pemegang saham pengendali di PT Gapura Angkasa dengan kepemilikan saham sebesar 46,62 persen. Direktur Utama AP II Muhammas Awaluddin memastikan sudah menyusun strategi untuk mengembangkan Gapura Angkasa. 

"AP II akan memacu kinerja PT Gapura Angkasa agar dapat lebih optimal dalam mendukung industri penerbangan nasional," kata Awaluddin, Senin (2/12). 

Baca Juga

Dia menjelaskan Gapura Angkasa merupakan perusahaan dengan bisnis utamanya yakni jasa ground handling yang mendukung penerbangan dan sektor kebandarudaraan. Awaluddin menegaskan akan mendorong kinerja di bisnis tersebut agar dapat efisiensi dalam industri penerbangan nasional. 

"Tujuannya adalah meningkatkan konektivitas udara di Indonesia," tutur Awaluddin.

Untuk mewujudkan efisiensi tersebut, kata Awaluddin, AP II akan melakukan dinergi lini bisnis operator bandara yang dijalankan AP II. Terutama dengan melakukan sinergi bersama lini bisnis ground handling dari Gapura Angkasa. 

“Konsep besarnya adalah Portfolio Alignment, artinya penyesuaian dan konsolidasi lini usaha antara lini bisnis airport operator dan ground handling operator,” jelas Awaluddin. 

Dia menambahkan AP II juga akan menerapkan konsep smart and connected airport yang selama ini sudah dilakukan agar keseluruhan operasional bandara dapat berjalan secara efisien dan efektif. Awaluddin mengatakan selanjutnya akan mengintegrasikan implementasi smart and connected airport dalam satu ekosistem antara sisi udara dan darat pada operasinal bandara.

Gapura Angkasa merupakan salah satu penyedia jasa ground handling terbesar di Indonesia serta memiliki prospek untuk lebih berkembang ke depannya. Pada 2018, Gapura Angkasa beroperasi di lebih dari 55 bandara di Indonesia, menangani sebanyak 80 juta penumpang pesawat, dan 59 juta bagasi penumpang. 

"Gapura Angkasa juga mencatatkan tingkat on time performance dari maskapai yang dilayani mencapai 99,44 persen," tutur Awaluddin. 

Saat ini pemegang saham di PT Gapura Angkasa yakni PT Angkasa Pura II sebesar 46,62 persen. Begitu juga dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebesar 45,62 persen dan PT Angkasa Pura I (Persero) sebanyak 7,76 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement