REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Terminal baru di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) siap dibuka pada Februari 2020. President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan hingga saat ini progres pekerjaan sudah mencapai sekitar 60 persen. Lokasi terminal baru BIM bagi penumpang pesawat itu dibangun persis di samping terminal eksisting.
“Pada Februari 2020, terminal baru siap dibuka untuk soft operation. Lalu pada September 2020 siap untuk ultimate operation. Terminal baru akan terhubung dengan terminal eksisting, dan tentunya juga dilakukan revitalisasi terhadap terminal eksisting,” kata Awaluddin, Sabtu (30/11) lalu.
Awaluddin menyebut, nantinya terminal baru dan terminal eksisting akan terhubung sehingga dilakukan desain ulang tata letak gedung terminal guna menjamin kelancaran alur keberangkatan dan kedatangan penumpang di rute domestik mau pun internasional.
Setelah terminal baru dan terminal eksisting terhubung kata Awaluddin, Bandara Internasional Minangkabau memiliki kapasitas 5,7 juta penumpang pesawat setiap tahunnya, atau meningkat signifikan dibandingkan dengan saat ini hanya 2,2 juta penumpang per tahun.
Ia menjelaskan jumlah penumpang pada 2018 sudah mencapai sekitar 4,2 juta orang, sementara kapasitas eksisting hanya sekitar 2,2 juta orang per tahun. Pihak AP II berharap dengan adanya terminal baru yang membuat kapasitas menjadi 5,7 juta orang per tahun menjadikan standar pelayanan dan kenyamanan penerbangan kepada penumpang bisa meningkat.
Di samping membangun terminal baru, lanjut Awaluddin, PT Angkasa Pura II juga telah menyelesaikan 100 persen pengembangan apron. Apron diperluas menjadi 92.250 meter persegi sehingga memiliki 15 parking stand pesawat. Sebelumnya di BIM hanya ada delapan parking stand. Parking stand yang ada saat ini dapat mengakomodir pesawat berbadan sedang (narrow body) seperti Boeing 737 dan Airbus 320, hingga pesawat berbadan lebar (wide body) seperti Boeing 747, Boeing 777, serta Airbus A330.
“Melalui pembangunan terminal baru dan perluasan apron, kami optimistis Bandara Internasional Minangkabau akan semakin optimal dalam mendukung Padang, dan Sumatera Barat, sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia,” ujar Awaluddin.
Ia membeberkan kondisi lenerbangan internasional dari dan ke Padang setiap tahunnya terus meningkat, termasuk pada tahun ini. AP II berupaya agar pada tahun depan konektivitas rute internasional dan domesrik semakin meningkat, se rute.
Pada Semester I 2019 ini, jumlah penumpang di rute internasional tercatat mencapai 166.209 orang atau meningkat 24,26 persen dibandingkan dengan Semester II 2018. Penerbangan internasional haji dan umrah juga meningkat sejalan dengan penggunaan pesawat berbadan lebar (wide body) oleh maskapai.