Jumat 29 Nov 2019 15:06 WIB

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 38 Persen

Pemindahan sutet PLN dan pipa Pertamina dari jalur kereta cepat dilakukan bertahap.

Pekerja beraktivitas di area pembangunan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Desa Tegalluar, Kabupaten Bandung, Selasa (26/11)
Foto: Abdan Syakura
Pekerja beraktivitas di area pembangunan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Desa Tegalluar, Kabupaten Bandung, Selasa (26/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) mengungkapkan perkembangan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 38 persen. Perseroan menargetkan pengerjaan selesai pada 2021.

"Kereta cepat sekarang progressnya sudah 38 persen, saat ini sudah berjalan normal sesuai dengan progres bahwa kita akan menuju selesai pada tahun 2021 sesuai jadwal untuk operasionalnya," ujar Direktur Utama Wika Tumiyana di Jakarta, Jumat (29/11).

Baca Juga

Tumiyana mengatakan bahwa status pembebasan lahan untuk proyek kereta cepat tersebut, sudah mencapai 99,4 persen. Terkait proses pemindahan jalur pipa migas Pertamina dari rute proyek kereta cepat, Dirut Wika tersebut menjawab bahwa hal tersebut telah rampung.

"Pertamina sudah selesai pemindahan pipanya, cuma tiga kilometer dan itu sudah dialihkan jalur pipanya," kata Tumiyana.

Sedangkan untuk proses pemindahan sejumlah sambungan udara tegangan tinggi atau sutet PLN dari rute proyek kereta cepat, Tumiyana mengatakan pemindahan itu akan dilakukan secara bertahap. "Pemindahan sutet PLN dilakukan secara bertahap karena jumlahnya banyak," ujar Tumiyana.

photo
Foto udara suasana SMPN 1 Ngamprah yang berdekatan dengan proyek kereta cepat di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (7/11).

Dia menjelaskan bahwa Wika menyediakan waktu jeda atau window time supaya tidak terjadi pemadaman, ketika sutet-sutet itu dipindahkan. "Pemahamannya disesuaikan dengan kebutuhan, ini sudah bergerak semua dan oke," tuturnya.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir memprioritaskan tiga program, yakni pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, negosiasi Pertamina dengan Aramco serta penyehatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Terkait program pembangunan kereta cepat. Erick berharap pembangunan kereta cepat bisa lebih cepat supaya visi untuk menyambung Pulau Jawa dengan kereta cepat bisa menjadi kenyataan setelah Tol Trans-Jawa sekarang kereta cepat.

Sementara itu Anggota Komisi VI DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menyatakan bahwa pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung perlu tepat waktu dan sudah bisa dioperasikan pada tahun 2021 sesuai dengan yang ditargetkan sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement