Rabu 27 Nov 2019 12:46 WIB

Hingga November, Bogasari Ekspor 273 Ribu Ton Pakan Ternak

Nilai ekspor pakan ternak Bogasari mencapai Rp 726 miliar.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas pertanian, Rabu (27/11).
Foto: kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas pertanian, Rabu (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari kembali mengekspor produk olahan gandum. Kali ini ke Filipina. Hingga NOvemverm totak ekspor produk pakan ternak Bogasari mencapai 273 ribu ton.

Direktur Indofood, Fransiscus Welirang mengatakan ekspor Wheat Bran Pellet oleh Bogasari ke Filipina sampai November 2019 sudah mencapai 58 ribu ton atau senilai hampir Rp 158 miliar. Belum lagi ekspor ke negara lain seperti Jepang, Vietnam, Korea, Thailand, China, Timur Tengah.

Baca Juga

"Jadi sampai bulan November 2019, diperkirakan total ekspor produk pakan ternak oleh Bogasari akan mencapai 273 ribu ton atau senilai hampir Rp 726 miliar," ucap dia, saat pelepasan ekspor, Rabu (17/11).

Dia mengatakan sampai dengan September 2019, nilai ekspor industri terigu nasional dari aneka produk turunan sudah mencapai Rp 9 triliun. Produk yang diekspor antara lain berupa tepung terigu, by product atau dedak gandum, dan aneka produk turunan seperti pasta, mie instan, biscuit, cake, pastry dan masih banyak lagi.

photo
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas pertanian, Rabu (27/11).

Franciscus Welirang yang akrab disapa Franky Welirang memaparkan berdasarkan data Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO) nilai ekspor yang paling besar berasal dari aneka produk turunan berbahan dasar tepung terigu seperti pasta, biscuit, mie instan, coke, wafer, pastry dan lain-lain. Adapun Negara tujuan ekspor tersebut antara lain Singapura, Myanmar, Filipina, Jepang, Arab Saudi, Thailand, Cina dan lain-lain. Tergantung jenis produk yang diekspor.

Berdasarkan data APTINDO  sampai September 2019, nilai ekspor seluruh produk pangan turunan berbasis tepung terigu secara nasional senilai Rp 7,8 triliun. Produk turunan yang diekspor tersebut dihasilkan oleh berbagai perusahaan industri berbasis tepung terigu,.

Franky menegqskan, meski industri terigu nasional menggunakan bahan baku impor berupa gandum tapi tetap berkomitmen untuk melakukan ekspor dalam berbagai produk. Bahkan untuk tahun 2019 ini, walaupun situasi ekonomi global kurang baik tapi volume ekspor cukup terjaga dan tidakmenurun drastis.

"Keberadaan sektor industri terigu nasional juga ikut mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, karena terigu adalah produk antara sehingga harus diolah agar menjadi makanan. Di sektor usaha pengolahan makanan berbasis terigu ini muncul pelaku usaha mulai dari level industri hingga UKM," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement