REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menerapkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2019 pada 1 Desember 2019. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri memastikan perubahan Gapeka tersebut tidak akan mempengaruhi harga tiket lereta api jarak jauh maupun kereta rel listrik (KRL).
"Perubahan Gapeka ini tidak ada hubungannya dengan penyesuaian tarif. Belum ada rencana itu," kata Zulfikri di Gedung Kemenhub, Senin (25/11).
Dia menjelaskan penerapan Gapeka 2019 juga tidak akan mengganggu pelaksanaan angkutan libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020. Zulfikri mengatakan PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) sudah mensosialisasikansejak 1 November 2019.
Meskipun begitu, Zulfikri mengakui saat Gapeka 2019 berlaku akan asa penambahan peningkatan pelayanan. "Memang kalau ada peralihan seperri memang ada sedikit gangguan tapi ini tidak akan berpengaruh negatif kepada Natal dan Tahun Baru 2019/2020," jelas Zulfikri.
Terlebih, Zulfikri menilai peningkatan penumpang saat libur Natal dan Tahun Baru biasanya terjadi mulai dua hari sebelum Natal. "Jadi seharusnya masyarakat memahami dengan jelas karena Gapeka 2019 sudah berlaku pada Desember 2019," ungkap Zulfikri.
Dia menegaskan secara umum tidak ada perubahan jadwal perjalanan kereta api yang signifkan skaat Gapeka 2019 berlaku. Bahkan, kata dia, sebenarnya dengan berlakunya Gapeka 2019 akan ada penambahan jadwal perjalanan kereta sehingga layanan kepada masyarakat meningkat.
Sebelumnya, Direktur Utama KAI Edi Sukmoro memastikan akan mengoperasikan tiga kereta api (KA) dengan relasi baru setelah Gapeka 2019 berlaku. "Ada tiga KA baru yaitu KA Anjasmoro, Dharmawangsa, dan Sancaka Utara," kata Edi di Gedung Jakarta Railways Center, Senin (18/11).
Edi menjelaskan KA Anjasmoro akan melayani relasi Jombang-Pasar Senen (pergi-pulang) dan KA Dharmawangsa akan melayani relasi Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen (pergi pulang). Sementara itu, KA Sancaka Utara akan melayani relasi Surabaya Pasar Turi-Kutoarjo (pergi-pulang).