Senin 25 Nov 2019 11:29 WIB

Pengamat: Ahok Harus Tingkatkan Kinerja Pertamina

Pertamina harus mampu mengelola peningkatan produksi dari blok migas yang dikelola.

Menteri BUMN Erick Thohir bersama Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (22/11).
Foto: dok. Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditunjuknya Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa Ahok menjadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina memiliki sejumlah peran yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan pelat merah tersebut. Tantangan Pertamina ada di sektor hulu.

"Saya pikir peran Pertamina ada di semua lini, maka tantangan Pak Ahok juga pastinya besar untuk meningkatkan kinerja Pertamina sebagai Komisaris Utama," kata Pengamat Energi Komaidi Notonegoro kepada Antara di Jakarta, Senin (25/11).

Baca Juga

Direktur Eksekutif Refor Miner Institute Komaidi Notonegoro menjelaskan bahwa tantangan pertama adalah pada sektor hulu Pertamina. Ini mengingat sejumlah blok migas besar akan dikelola oleh Pertamina.

Blok migas tersebut di antaranya Blok Rokan yang nantinya akan dikelola Pertamina, kemudian Blok Mahakam yang sudah dioperasikan oleh Pertamina dan blok terminasi lainnya.

Sebagai pemain utama, Pertamina harus mampu mengelola peningkatan produksi dari blok migas tersebut, meski peran komisaris utama yang diemban Ahok nantinya tidak seteknis direktur utama. Namun kolaborasi dengan Budi G Sadikin sebagai Wakil Komisaris diharapkan mampu memberikan sumbangsih besar.

"Duet ini sangat dinantikan apalagi wakil komsaris memiliki pengalaman memimpin korporasi dan Ahok berpengalaman di bidang pemerintahan daerah," kata Komaidi.

Selain itu, sektor hilir tidak kalah penting. Sektor ini masih banyak dikendalikan oleh Pemerintah, misalnya aturan harga jual.

"Pak Ahok harus bisa memantau sektor ini serta menjembatani dengan pemerintah, agar keseimbangan bisnis Pertamina tetap stabil," kata Komaidi.

Menurutnya, ditunjuknya Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina bukanlah hal yang aneh, sebab hal tersebut biasa dalam perusahaan BUMN. Dalam keadaan lain, yang menarik perhatian adalah sepak terjang Ahok pada waktu sebelumnya yang memiliki sejarah mencolok ketika menjabat sebagai kepala daerah.

"Tidak aneh, ya pro kontra wajar mengingat sejarah Pak Ahok, kita tunggu saja kinerja ke depannya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement