REPUBLIKA.CO.ID, BUSAN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam melakukan kunjungan kenegaraannya ke Korea selatan pada 23-26 November 2019, akan memperkuat kerja sama di bidang ekonomi. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam konferensi pers di Lotte Hotel Busan, Korea Selatan, Ahad (24/11) malam, mengatakan selama di Korea, Presiden selain menghadiri KTT Korsel - ASEAN untuk memperingati 30 tahun hubungan ASEAN dengan Korea Selatan, juga menghadiri pertemuan bilateral serta pertemuan di bidang ekonomi.
"Ada enam program yang akan dilakukan bapak Presiden pada Senin besok," kata Menlu Retno.
Menlu mengungkapkan pada Senin (25/11), Presiden Jokowi mengawali dengan kegiatan pertemuan bersama para ilmuwan dan peneliti Indonesia di Busan, Korea Selatan.
Selanjutnya, Jokowi akan melakukan peninjauan pameran inovasi pelayanan publik. Indonesia berpartisipasi dalam pameran tersebut dengan membuka stan SP4N Lapor, situs aduan masyarakat, satu saluran pengaduan secara nasional dan stan e-cipta.
Agenda ketiga yang dilaksanakan Presiden, lanjut Retno, adalah akan hadir di dalam KTT CEO Korsel-ASEAN, menjadi salah satu pembicara utama dalam forum tersebut. Kemudian setelah itu, Jokowi akan melakukan working lunch meeting dengan beberapa CEO (pemimpin perusahaan) terpilih dari Korea Selatan.
Usai bertemu dengan para CEO Korea, kata Retno, Presiden akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Moon Jae-in yang akan dilanjutkan penandatangan tiga kesepakatan.
Kesepakatan yang akan ditandatangani pihak Indonesia dan Korea Selatan adalah selesainya negosiasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dengan Korea Selatan, bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas serta ketiga, MOU mengenai "technical cooperation on capital city relocation and development".
"Acara bapak presiden besok yang akan disertai oleh ibu negara pada malam harinya, yaitu welcoming dinner untuk acara KTT itu sendiri," kata Retno.
Pada Selasa (25/11), lanjutnya, Presiden juga memiliki enam agenda, tiga diantaranya merupakan menghadiri KTT Korsel-ASEAN. "Jadi summit ini akan dibagi 3 sesi dan pertama akan bicara mengenai ASEAN-RoK, di situ para pemimpin akan membahas mengenai evaluasi 30 tahun kerja sama ke belakang dan apa yang akan dilakukan atau diinginkan oleh para pemimpin untuk kerja sama 30 tahun mendatang," katanya.
Untuk sesi kedua, kata Retno, membahas mengenai masalah konektivitas dan yang ketiga adalah sesi yang akan membahas mengenai masalah situasi regional. Sementara tiga agenda lainnya, Presiden akan melakukan beberapa peninjauan, antara lain ASEAN-RoK Start Up Summit, ASEAN-RoK Summit Inovation Show case 2019 dan melakukan kunjungan ke Hyundai di Busan.
"Itulah acara yang akan dilakukan bapak presiden selama dua hari Senin dan Selasa," kata Menlu Retno.