REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan pesan kepada komisaris dan direksi BUMN untuk menjaga ekosistem bisnis. Ia berharap para Direksi dan Komisaris yang mengelola perusahaan-perusahaan di bawah Kementerian BUMN memiliki integritas yang tinggi, mampu bekerja dengan baik.
"Bukan membuat gurita, yang nantinya bisa menggulung perusahaannya sendiri, merusak ekosistem bisnis, atau mengganggu stabilitas BUMS, BUMD, juga BUMDes," kata Erick Thohir dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (23/11).
Erick Thohir menambahkan bahwa integritas serta akhlak yang baik merupakan hal yang penting bagi pengelola BUMN. "Bila manajemen BUMN memiliki profesionalisme dan integritas yang tinggi, serta fokus pada bisnis, BUMN akan tumbuh dengan baik," ujar Menteri BUMN itu.
Erick Thohir bergerak cepat dalam menjalankan misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai penciptaan birokrasi yang efektif dan efisien. Ia mengatakan bahwa untuk mengelola asset sebesar Rp 8.200 triliun rupiah itu, dirinya membutuhkan teamwork yang kompak, yang diisi dengan orang-orang yang bukan hanya cerdas, tetapi juga akhlak yang baik.
Erick mengatakan dirinya berupaya agar mereka yang ada di dalam lingkungan BUMN, baik di kementerian maupun di unit usaha, adalah orang-orang dengan akhlak yang baik, berarti memiliki integritas tinggi dan komitmen yang kuat.
Menteri BUMN Erick Thohir juga sempat melontarkan pernyataan keras terkait beberapa eksekutif BUMN yang bergaya hidup mewah, di kala perusahaan BUMN yang dipimpinnya merugi. Menurut dia, bukan tidak boleh mendapatkan sesuatu yang memang layak, namun harus punya hati dan akhlak. Ketika perusahaan sedang merugi, maka para pimpinan BUMN tersebut juga harus menjalani gaya hidup prihatin atau sederhana.
Pesan tegas dan keras tersebut, menurut Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, disampaikan langsung oleh Menteri BUMN ketika bertemu dengan 32 direktur utama dan komisaris utama BUMN pada Selasa (19/11).