Sabtu 23 Nov 2019 04:21 WIB

Pertamina Salurkan 1.600 KL Solar Setiap Hari di Sumbar

Penyaluran solar untuk mengantisipasi kelangkaan BBM di wilayah Sumbar.

Sejumlah truk diparkir saat menunggu pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang habis, di SPBU Solok, Sumatera Barat, Sabtu (16/11/2019). PT Pertamina MOR I menyalurkan tambahan pasokan solar untuk mengurai antrean panjang pengisian BBM, dari 1 juta liter per hari menjadi 1,3 juta liter per hari di 111 SPBU di provinsi itu.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Sejumlah truk diparkir saat menunggu pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang habis, di SPBU Solok, Sumatera Barat, Sabtu (16/11/2019). PT Pertamina MOR I menyalurkan tambahan pasokan solar untuk mengurai antrean panjang pengisian BBM, dari 1 juta liter per hari menjadi 1,3 juta liter per hari di 111 SPBU di provinsi itu.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- PT Pertamina menyalurkan bahan bakar bersubsidi solar mencapai 1.600 kilo liter per hari di Sumatera Barat. Hal ini untuk mengantisipasi kekosongan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah itu.

Area Sales Manager Branch Padang I Made Wira di Padang mengatakan pihaknya sebagai badan usaha yang ditugasi pemerintah akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu pihaknya juga akan terus melakukan sosialisasi terkait Perpres 191 2014 kepada masyarakat luas.

Ia meminta agar masyarakat daerah itu jangan panik karena panjangnya antrean kendaraan di SPBU yang ada di daerah itu. Menurut dia untuk mengamankan kondisi yang terjadi pada saat ini pihaknya mendistribusikan bahan bakar solar lebih banyak dari situasi normal. Dalam kondisi normal kuota yang dimiliki Sumbar untuk bahan bakar bersubsidi solar rata-rata sekitar 1.200 kilo liter setiap harinya.

Kenaikan bahan bakar yang didistribusikan untuk mengamankan kondisi yang terjadi. Saat ini, masih banyak ditemui truk dengan roda lebih dari enam masih menggunakan bahan bakar bersubsidi. Padahal dalam Perpres Nomor 191 Tahun 2014 diatur bahwa kendaraan truk pertambangan, perkebunan, kendaraan dengan jumlah roda lebih dari enam dialrang menggunakan bahan bakar solar bersubsidi.

“Mereka harus menggunakan bahan bakar bersubsidi dan itu amanat undang-undang. Kita saat ini terus melakukan sosialisasi,” kata dia.

Ia mengatakan fakta yang ditemui di lapangan yang mengantre bahan bakar solar di SPBU adalah mobil dengan kendaraan yang memiliki roda lebih dari enam. “Ada mobil CPO, Batubara dan lainnya. Mereka dalam sehari mengonsumsi 100 hingga 400 liter bahan bakar dalam sekali pengisian. Kita imbau agar mereka dapat menggunakan bahan bakar sesuai peruntukkan,” kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement