REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang pengurus dan Anggota Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Produsen Serat Sintesis dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11) pagi ini.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada September lalu. Dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai upaya menaikkan kuantitas dan kualitas barang ekspor.
"Bagaimana kita menaikkan baik nilai maupun kuantitas dari ekspor kita," ujar Jokowi saat membuka pertemuan.
Presiden juga menyinggung mengenai rencana pembangunan kawasan khusus industri busana dari pengolahan bahan baku hingga menjadi barang produksi siap ekspor di satu tempat.
"Kita sudah mulai siapkan satu, sebuah kawasan atau yang dulu ingin dibangun adalah apparel park atau sebuah kawasan untuk dari mulai bahan baku sampai nanti industri semuanya berada di satu tempat," ujarnya.
Selain itu, dalam pertemuan itu juga turut dibahas mengenai pusat logistik berikat yang menampung berbagai barang produksi tekstil dalam negeri.
Sejumlah pengusaha tekstil yang turut hadir dalam pertemuan itu di antaranya yakni Ketua Umum API Ade Sudrajat, Direktur Utama PT Sritex Iwan Lukminto, Wakil Direktur PT Pan Brothers Anne Patricia Sutanto, Direktur Utama PT Rayon Utama Mandiri Purnomo, dan Wakil Direktur PT Busana Apparel Marisa Manimanen.
Ada pula Ketua Umum APSyFI atau Presiden Direktur PT Asia Pacific Fiber Ravi Shankar, Sekretaris Jenderal APSyFI Redma Gita Wirawasta, Direktur PT Polyfun Canggih Sinatra Arti Ardi, Presiden Direktur Indorama Grup S.P Lohia, dan Direktur PT Asia Pacific Rayon Basrie Kamba.