REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diperlukan bermacam lompatan agar pangsa pasar keuangan syariah bisa terus naik. Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan dibutuhkan langkah strategis untuk mencapainya.
Pertama, pengelolaan ekosistem rukun Islam (Masjid, ZISWAF, Haji) di Bank Syariah. Sebagai contoh dana haji, yang telah secara penuh dikelola di Lembaga Keuangan Syariah.
Kedua, pengelolaan keuangan Lembaga-lembaga negeri (badan, kementerian, perguruan tinggi negeri Islam) atau lembaga swasta Islam (Organisasi masyarakat, lembaga pendidikan Islam) di perbankan Syariah.
Ketiga, pemenuhan hak asasi pegawai, setidaknya yang muslim, untuk mendapat pilihan pembayaran gaji melalui Bank Syariah. Keempat, penguatan struktur industri, seperti suntikan modal, pembentukan Bank Syariah baru, penerapan perda Qanun Lembaga Keuangan Syariah di Aceh, maupun konversi Bank milik negara/pemerintah daerah sebagaimana dilakukan oleh Bank Aceh dan Bank NTB.
"Kami mengajak seluruh stakeholder untuk berperan aktif mengajak masyarakat untuk menggunakan haknya dalam bertransaksi sesuai keyakinannya. Terlebih dengan adanya KNKS yang diketuai langsung oleh Presiden RI, tentunya memberikan semangat bagi kita untuk bersama mewujudkan misi Indonesia menjadi pusat keuangan syariah dunia," ujar Firman.
Sebagai informasi marketshare perbankan Syariah adalah 5,9 persen dan dengan business as usual diperkirakan hanya akan bertambah sekitar 1 persen pada periode 5 tahun mendatang. Di sisi lain pemerintah dalam Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia yang disusun oleh Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) menargetkan marketshare keuangan syariah mencapai 20 persen pada 2024.
Untuk informasi, pada Selasa (19/11) BNI Syariah kembali menyabet berbagai penghargaan dalam Anugerah Syariah Republika (ASR) 2019. Firman Wibowo mengapresiasi penghargaan yang diberikan kepada BNI Syariah selama tiga tahun berturut-turut ini.
"Kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Republika kepada BNI Syariah dalam Anugerah Syariah Republika, serta kerjasama yang terjalin selama ini dalam rangka membangun ekonomi syariah di Indonesia," ucap Firman.
Firman menuturkan, meningkatnya literasi keuangan Syariah di masyarakat tidak lepas dari peran media dalam memberikan pengetahuan dan informasi tentang keuangan syariah.
Dia berharap, dengan semakin meningkatnya literasi keuangan syariah, diikuti juga oleh meningkatnya inklusi keuangan syariah yang dapat diukur dari marketshare perbankan syariah.