Rabu 20 Nov 2019 07:52 WIB

ASR 2019: Sektor Syariah Terpacu

Pemerintah memberikan perhatian besar terhadap ekonomi syariah.

Menteri ATR/ Kepala BPN Sofyan Djalil, Dirut Republika Media Mandiri Agoosh Yoosran dan Pemred Republika Irfran Junaidi berfoto bersama dengan pemenang anugerah pada malam  Anugerah Syariah Republika 2019 di Hotel JW Mariott Jakarta, Selasa (19/11).
Foto: Prayogi/Republika
Menteri ATR/ Kepala BPN Sofyan Djalil, Dirut Republika Media Mandiri Agoosh Yoosran dan Pemred Republika Irfran Junaidi berfoto bersama dengan pemenang anugerah pada malam Anugerah Syariah Republika 2019 di Hotel JW Mariott Jakarta, Selasa (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Republika Media Mandiri menggelar Anugerah Syariah (ASR) 2019 di Hotel JW Marriot, Jakarta, Selasa (19/11) malam. Ada 30 penghargaan yang diberikan kepada industri keuangan syariah dan pelaku ekonomi syariah.

Penghargaan meliputi kategori perbankan syariah, unit usaha syariah (UUS), asuransi syariah, teknologi finansial (tekfin), lembaga filantropi, tujuan wisata halal, kepala daerah peduli pengembangan wisata halal, dan tokoh ekonomi syariah.

Baca Juga

ASR tahun ini mengangkat tema "Industri Syariah untuk Kebangkitan Perekonomian Umat". Tema ini selaras dengan upaya pemerintah yang sedang gencar mendorong pengembangan industri syariah. Tak hanya sektor keuangan, pemerintah juga mendorong terciptanya industri syariah yang solid melalui pariwisata.

Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan, ASR 2019 menjadi ajang silaturahim sekaligus mendorong kolaborasi antarpelaku ekonomi syariah di Indonesia. Irfan menuturkan, tantangan perekonomian dalam era disrupsi akan semakin berat, termasuk pada sektor ekonomi syariah.

Inovasi diperlukan agar ekonomi syariah mampu terus berkembang, bersaing, dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional. "Siapa yang inovasinya cepat, dia akan menjadi pemenang dalam pertarungan. Karena itu, kita harus dorong dan menjadi bagian dari perjalanan kita setiap hari," kata Irfan.

Ia menambahkan, para pelaku ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia amat perlu menguatkan kolaborasi. Ajang ASR 2019 kali ini diharapkan menjadi momen penting untuk memperkuat kerja sama antarpemangku kepentingan demi kemajuan sektor syariah.

"Salah satu kelemahan umat adalah bermain di ruang yang kecil dan masing-masing. Hobi membangun tembok-tembok yang menyekat ketimbang membangun jembatan satu sama lain. Semoga ini bisa menjadi jembatan untuk mengolaborasikan semua elemen," ujar dia.

photo
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil menyampaikan sambutan pada malam Anugerah Syariah Republika 2019 di Hotel JW Mariott Jakarta, Selasa (19/11).

Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengapresiasi Republika yang konsisten memberitakan ekonomi syariah sejak 20 tahun lalu. Menurut eks menko bidang perekonomian tersebut, industri keuangan syariah tumbuh cukup baik dalam dua dekade terakhir. "Mungkin 20 tahun lalu sulit sekali mencari informasi ekonomi syariah, tapi kini semakin mudah karena pemainnya sudah banyak," kata Sofyan dalam pidatonya.

Ia menegaskan, pemerintah memberikan perhatian besar terhadap ekonomi syariah. Begitu pula para pelaku industri keuangan. Sebab, kata Sofyan, hampir semua lembaga keuangan memiliki anak usaha ataupun unit usaha syariah. "Saya pikir walau mungkin dari segi size belum signifikan, ini masalah waktu saja," ujarnya.

Terkait penghargaan tokoh ekonomi syariah, kategori penghargaan ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu tokoh syariah dan kepala daerah terinovatif dalam pengembangan wisata halal. ASR 2019 menetapkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sebagai Tokoh Syariah ASR 2019.

Perry dipilih karena keberpihakannya terhadap pengembangan ekonomi syariah. Sementara, penghargaan kepala daerah terivonatif dalam pengembangan wisata halal disematkan kepada Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno.

Wakil Pemimpin Redaksi Republika Nur Hasan Murtiaji yang bertindak sebagai ketua Dewan Juri ASR 2019, mengatakan, meski baru sekitar satu tahun, BI di bawah kepemimpinan Perry menerbitkan instrumen, kebijakan, dan melakukan beberapa inisiasi yang berpihak pada ekonomi syariah.

Keberpihakan itu, kata Hasan, dengan diterbitkannya Sukuk Bank Indonesia, menggelar Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang lima tahun berturut-turut sebelumnya berskala nasional menjadi skala internasional pada 2019 dan berlangsung sukses.

BI juga semakin terbuka untuk bersinergi memajukan ekonomi syariah. "Dalam beberapa kesempatan, BI menyatakan kesiapan untuk melakukan pendataan PDRB/PDB syariah bersama Bappenas dan KNKS, sinergi dengan industri. Kebijakan yang setara antara konvensional dan syariah juga terus hadir," ungkap Hasan.

photo
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menerima anugerah Kepala Daerah Terinovatif Wisata Halal pada malam Anugerah Syariah Republika 2019 di Hotel JW Mariott Jakarta, Selasa (19/11).

Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno bersyukur terpilih sebagai pemenang ASR 2019 untuk kategori Kepala Daerah Terinovatif dalam Pengembangan Wisata Halal. Bagi Irwan, penghargaan ASR menjadi pelecut semangat dirinya dan para pemangku kepentingan lain. "Ini motivasi bagi kami untuk bekerja lebih baik lagi," ujar Irwan.

Dalam mengembangkan wisata halal, Irwan mengatakan, telah berupaya meningkatkan fasilitas yang memudahkan wisatawan dalam beribadah. Dalam bidang akomodasi, misalnya, jumlah hotel yang memberikan layanan ramah Muslim harus ditingkatkan. "Yang penting kita menyajikan opsi untuk kebutuhan masyarakat sehingga mereka tertarik datang ke tempat kita, tentu ini akan berdampak ke peningkatan jumlah wisatawan," tutur Irwan.

Pada gelaran ASR tahun ketiga ini, Republika pun kembali memberikan penghargaan kepada destinasi wisata halal terfavorit. Tahun ini, Provinsi Jawa Barat yang terpilih menerima penghargaan tersebut. Jawa Barat mengalahkan 10 besar provinsi lainnya dari total 33 provinsi yang diikutsertakan. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Pemprov Jabar akan terus mendorong sektor pariwisata. "Kota Bandung masih terfavorit karena segalanya ada, kuliner, fashion, dan lainnya,” kata Emil.

photo
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan pada malam Anugerah Syariah Republika 2019 di Hotel JW Mariott Jakarta, Selasa (19/11).

Menurut Emil, pengembangan wisata halal memerlukan edukasi yang komprehensif kepada masyarakat. Branding yang bagus dan komprehensif akan membantu masyarakat memahami apa itu syariah dan halal. "Misalnya, isu destinasi wisata halal, seolah-olah akan mengislamisasi. Padahal, kan faktor keamanan, kalau nyaman buat Muslim, nyaman juga untuk non-Muslim," ujar Kang Emil.

Ada dua metode penilaian yang digunakan dalam menentukan pemenang tujuan wisata halal favorit ini. Pertama, melalui voting destinasi wisata halal terfavorit pada pertengahan Oktober hingga pertengahan November 2019. Kedua, melalui penilaian kualitatif dengan indikator-indikator yang jelas dan kuat. Indikator-indikator itu meliputi atraksi, tujuan wisata, kemudahan ibadah, sertifikasi halal, kemudahaan transportasi, infrastruktur, keamanan, dan urban effect.

Ketua Pelaksana ASR 2019 yang juga Redaktur Pelaksana Republika.co.id, Elba Damhuri, mengatakan, industri syariah berperan penting dalam menggerakkan perekonomian masyarakat dan negara secara umum. Karena itu, industri syariah sudah selayaknya mendapatkan penghormatan dan penghargaan atas perannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan mengikis jurang kesenjangan sosial dan ekonomi. n dedy darmawan nasution/lida puspaningtyas/retno wulandhari/idealisa masyrafina, ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement