REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Miliarder kelas dunia mulai dibuat khawatir dengan kondisi ekonomi global. Mereka menjual sahamnya dan mengalihknanya ke investasi emas.
Mereka berisap-siap jika resesi ekonomi benar terjadi pada 2020 seperti diprediksi oleh banyak ekonom lantaran terus berlangsungnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Salah satunya yang beralih ke investasi emas adalah milarder George Soros. Ia menjual sahamnya senilai 30 miliar dolar lalu membeli emas dan saham produsen emas. Investasi emas dinilai lebih aman dan menguntungkan lantaran harganya yang cendrung terus naik dari tahun ke tahun.
Lalu bagimana prospek investasi emas di Indonesia? Benarkah investasi emas begitu menguntungkan?
Indonesia memang belum berada di ambang resesi, namun ancaman pelambatan ekonomi itu bukan tidak mungkin menghampiri. Di lain sisi, investasi emas juga terus menggeliat diantara jenis investasi lainnya.
Investasi emas di Indonesia terus tumbuh seiring meningkatnya pemahaman publik terhadap jenis investasi ini. Otoritas Jasa Keungan (OJK) lewat situs resminya menyampaikan bahwa investasi emas adalah bentuk investasi yang menjanjikan.
Berinvestasi emas, adalah salah satu pilihan investasi yang aman dan menguntungkan. Dalam jangka panjang harganya cenderung terus meningkat.
Harga emas memang terus meningkat. Harga emas per hari ini dilansir dari Treasury.id pada jam 09.00 (20/11) berada di angka Rp 689.216 per gramnya. Naik sekitar Rp 70 ribuan dibandingkan harga emas di awal tahun 2019 yang berada di angka Rp 615.237. Jika dibandingkan dengan harga tahun lalu (21/11) yang berada di angka Rp 585.440, maka pertambahan nilainya sudah mencapai Rp 103.776.
Jika tabungan emas sudah ada dalam waktu bertahun-tahun, tentu pertambahan nilai itu akan semakin tinggi. Angkanya juga akan lebih besar jika jumlah emas yang ditabung semakin banyak.
Semakin cepat Anda memulai berinvestasi, semakin besar juga manfaat yang akan diperoleh di masa depan. Yang tak kalah penting, emas juga mudah diuangkan saat membutuhkan dana untuk keperluan mendesak, baik dengan dijual maupun digadaikan.
Saat ini di Indonesia tersedia sejumlah cara untuk memulai investasi emas. Mulai dari cara konvensional hingga digital.
Pertama, membeli emas batangan langsung ke toko emas. Cara konvensional ini mengharuskan ketersediaan uang dalam jumlah yang tidak sedikit, karena satuan terkecil dari emas batangan yang tersedia adalah 1 gram. Kelebihannya, emas yang dibeli bisa langsung digenggaman.
Kedua, menabung emas secara digital. Skema tabungan emas digital memungkinkan setiap orang mulai memiliki emas tanpa harus menyiapkan dana segar dalam jumlah besar. Seperti Treasury, aplikasi untuk beli, simpan dan jual Emas batangan, Koin Emas, dan juga perhiasan yang aman dan praktis menawarkan kemudahan kepada masyarakat untuk bisa menabung Emas mulai dari Rp 20 ribu (sebelum pajak). Lebih dari itu, untuk mendorong semangat masyarakat Indonesia dalam menabung, Treasury juga memberikan 0,03 gram Emas gratis kepada setiap pengguna yang baru mendaftar di Treasury.
Selain bisa mulai #PunyaSimpenan dengan jumlah kecil, tabungan emas yang disimpan di Treasury juga tidak dikenakan biaya penyimpanan. Berbeda dengan mencicil atau pembiayaan emas, melalui tabungan emas Anda tidak perlu membayar sejumlah uang muka di awal. Cukup dengan registrasi akun di Treasury tanpa dipungut biaya apapun, masyarakat kini bisa lebih mudah untuk menabung emas secara digital.
Bagaimana, apa Anda tertarik untuk investasi emas?