REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini Financial Technology (Fintech) telah membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan keuangan dengan mudah dan cepat. Seiring berjalannya waktu, fintech semakin merambah ke banyak sektor keuangan.
Pesatnya teknologi mendorong industri fintech hingga perdagangan berbasis elektronik (e-commerce). Keberadaan fintech sebagai alternatif pilihan bagi masyarakat ketimbang lembaga keuangan lainnya.
Menurut Chief Marketing Officer Koin Works Jonathan Bryan perusahaan akan menyasar produk-produk keuangan yang menyasar ke pelosok daerah. Sebab, selama ini akses pinjaman bagi masyarakat masih terbatas.
"Masyarakat underbank tinggi besar sekali dan akses ke perbankan ke daerah sangat susah," ujarnya saat konferensi pers di Puri Denpasar Hotel, Jakarta, Senin (18/11).
Melihat akses pinjaman yang masih terbatas, Jonathan menyebut perusahaan berupaya menawarkan produk dengan bunga pinjaman yang relatif terjangkau. Menurutnya, kemudahan akses tersebut masih diperlukan di Indonesia. Jonathan menyebut saat ini para peminjam yang berasal dari daerah mencakup Medan, Pontianak hingga Papua.
"Kemudian produk yang ditawarkan juga berbeda, next year bisa menyasar produk ke daerah," jelasnya.
Sementara Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudyar Dalimunthe menambahkan saat ini penyaluran pinjaman ke fintech maksimal Rp 5 juta.
"Pemain asuransi kredit pasti KUR, ada juga kredit konsumtif ada orang beli barang, mobil dll. Ada kredit modal kerja. Mayoritas masih dari bank, misal multi finance juga ada buat alat berat," ucapnya.