Jumat 15 Nov 2019 12:47 WIB

Mobile Banking Muat Virus Berbahaya, Ini Cara Atasinya

Ada 106 paket berisi virus Trojan dalam mobile banking

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Aplikasi Mobile Banking Muat Virus Berbahaya, Begini Cara Atasinya Biar Enggak Rugi Bandar!. (FOTO: Unsplash/Rawpixel)
Aplikasi Mobile Banking Muat Virus Berbahaya, Begini Cara Atasinya Biar Enggak Rugi Bandar!. (FOTO: Unsplash/Rawpixel)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta -- Kecanggihan teknologi turut membawa peningkatan risiko peretasan terhadap gawai, khususnya ponsel pintar. Buktinya, ada 106 paket berisi Trojan dalam mobile banking serta 632.451 upaya peretasan dari Januari-September 2019 di Indonesia, menurut data Kapersky.

Apalagi, 53% populasi Indonesia merupakan pengguna internet seluler, menurut Manajer Umum untuk Asia Tenggara Kapersky, Yeo Siang Tiong. Total pengguna internet di Tanah Air merepresentasikan 6,5% pengguna internet Asia.

Itu sebabnya, Indonesia jadi rentan terhadap serangan siber. "Kini, bekerja meningkatkan status kebersihan digital negara jadi tantangan semua pihak," ujarnya dalam keterangan resmi.

Baca Juga: Perangi Aplikasi Berbahaya di Android, Begini Langkah Google! Pengguna Wajib Paham!

Serangan berbahaya itu pun bisa dihindari. Berikut ini langkah-langkah mengidentifikasi dan menghindar dari malwarei Android menurut Kapersky:

1. Unduh aplikasi resmi dan lakukan pembaruan

Pengguna sebaiknya mengunduh aplikasi dari toko resmi milik Google saja. Sebab, risiko aplikasi mengandung malware seperti trojannya lebih rendah. Jika ada pilihan pembaruan sistem dan aplikasi, pengguna perlu melakukannya sesegera mungkin.

2. Blokir pemasangan aplikasi dari pihak ketiga

Hal ini bisa dilakukan melalui pengaturan perangkat. Pemblokiran ini dapat mengurangi risiko terkena serangan lewat aplikasi tak resmi. 

3. Jangan klik tautan sembarangan

Tautan-tautan mencurigakan umumnya disematkan di surel atau pesan singkat. Pengguna perlu berhati-hati jika menerima pesan yang mengandung tautan mencurigakan. Sebaiknya, langsung blokir saja pengirim pesan mencurigakan tersebut.

4. Hati-hati dalam memberi izin ke aplikasi

Pengguna perlu meninjau izin yang ia berikan ke aplikasi; sesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Sebab, aplikasi jahat berpotensi menyebarkan data sensitif pengguna pada pihak ketiga.

5. Hindari uji coba antivirus gratis

Tak jarang, aplikasi antivirus yang mengiming-imingi layanan gratis merupakan malware yang menyamar. Tentunya, hal itu berbahaya bagi perangkat seluler.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement