REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI) mempelopori gerakan pertanian modern 4.0 atau smartframing di Besuki, Situbondo, Jawa Timur. Direktur Bisnis UMKM dan Jaringan BNI Tambok P Setyawati dalam keterangan tertulis di Jakarta, mengatakan perseroan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Desa, serta perusahaan rintisan PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa agar pertanian modern dapat meningkatkan produksi dan juga kesejahteraan rakyat petani.
Tambok mengatakan dengan smartframing, petani mampu mengidentifikasi waktu yang tepat untuk menanam benih dan menakar jumlah kadar pupuk yang ditebar, serta memitigasi timbulnya hama.
Dengan perkenalan smartframing di Situbondo ini, kata Tambok, petani diharapkan dapat mengimplementasikan pertanian modern secara presisi sehingga hasil panen meningkat dan berdampak pada pendapatan petani. "Petani juga diperkenalkan teknologi RiTx Soil & Weather Sensor, sebuah teknologi untuk memantau kondisi lahan, dan diharapkan mampu memberikan data pertanian yang lebih terukur serta presisi, sehingga dapat membantu petani dalam meningkatkan efisiensi serta meningkatkan produktivitasnya," ujar dia.
Tambok mengatakan perseroan juga ingin memastikan para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah dan mudah. "Pada musim panen, hasil produksi petani akan diserap oleh offtaker mitra BNI. Ke depan, petani akan menjadi lebih produktif, lebih efisien, dan efektif, hasil lahan atau ladangnya mudah dijangkau pasar, serta akhirnya menjadi petani yang profesional dan berkualitas," ujar dia.
Bupati Kabupaten Situdondo Dadang Wigiarto di kesempatan yang sama, berterima kasih kepada BNI atas pelaksanaan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 ini. "Pemerintah Situbondo menyambut baik penerapan teknologi baik mekanisasi maupun digitalisasi sehingga dapat membantu produktivitas petani Situbondo. Kiranya, kerja sama Pemerintah Kabupaten Situbondo, dan BNI dapat terus ditingkatkan terutama pemberian pembiayaan KUR pada masyarakat petani Situbondo," ujarnya.
Salah satu petani di Besuki, Slamet, mengungkapkan rasa syukur dan menyampaikan terima kasih atas bantuan BNI. Ia mengatakan dengan adanya Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0, petani Situbondo semakin mudah memantau lahan sawah menggunakan ponsel pintar.
Dalam kesempatan yang sama GM Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI, Bambang Setyatmojo mengatakan implementasi konsep smartfarming BNI di Situbodo melalui RiTx Soil & Weather Sensor sangat berguna bagi petani dan perbankan.
"Manfaat smartfarming bagi petani ialah monitoring cuaca, pemupukan presisi, pencegahan hama dan rekomendasi pertanian. Di sisi lain, perbankan juga memanfaatkannya smartfarming untuk pemertaan lahan, pendampingan pertanian, yang muaranya untuk dapat memastikan kualitas kredit bank yang lebih baik," ujarnya.