Kamis 14 Nov 2019 11:02 WIB

Kemenhub Petakan Rencana Strategis Lima Tahun ke Depan

Kemenhub fokus pada peningkatan konektivitas, layanan, serta keselamatan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan Ketua Komisi V DPR Lasarus sebelum rapat kerja bersama di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan Ketua Komisi V DPR Lasarus sebelum rapat kerja bersama di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memetakan rencana strategis untuk lima tahun ke depan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan agenda utama yang akan dilakukan yaitu meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas mendukung pariwisata, logistik, daerah terdepan, terluar, terdalam dan perbatasan (3TP), dan Ibu Kota Negara (IKN) baru.

"Pada empat agenda utama tersebut kami fokus pada peningkatan konektivitas dan aksesibilitas, layanan, serta keselamatan dan keamanan,” kata Budi pada rapat kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (13/11).

Dia menjelaskan agenda utama tersebut dibuat untuk membangun konektivitas dan aksesibilitas di destinasi wisata super prioritas. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah.

Budi mengatakan juga akan meningkatkan pelayanan distribusi logistik guna penguatan konektivitas dan daya saing ekonomi. Selanjutnya juga membangun konektivitas dan aksesbilitas di wilayah 3T untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi wilayah dan percepatan pembangunan.

"Kalau pembangunan infrastruktur transportasi di IKN baru baru untuk pengembangan sistem perkotaan dan penguatan ekonomi wilayah," ungkap Budi.

Budi mengharapkan dengan begitu dapat memberikan dampak pertumbuhan hingga enam persen untuk seluruh ekonomi dengan semakin meningkatnya konektivitas dan aksesibilitas. Begitu juga untuk peningkatan pertumbuhan tahunan hingga tujuh persen manufaktur dengan adanya penurunan biaya logistik.

Selain itu, Budi mengharapkan nantinya juga rencana strategis tersebut dapat berkontribusi dalam pencapaian nilai devisa negara 36,5 miliar dolar AS dalam sektor pariwisata. "Ini dengan membangun lima destinasi pariwisata baru kelas dunia dan juga mendapatkan skor 90 pada indeks kepuasan layanan masyarakat dengan peningkatan kinerja layanan perhubungan," ungkap Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement