REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pasar properti di Indonesia khususnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) syariah kian meningkat dalam dua tahun terakhir. Adapun tingginya permintaan KPR Syariah terjadi pada kalangan milenial sebesar 56 persen dan kalangan penghasilan rendah sebesar 59 persen.
Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan mengatakan ada dua faktor kalangan milenial memilih KPR syariah antara lain
peningkatan kesadaran akan keyakinan ajaran agama dan secara ekonomi.
“KPR syariah dapat memberikan ketenangan jangka panjang dengan cicilan yang tetap serta stabil,” ujarnya kepada Republika belum lama ini.
Menurutnya konsumen tidak mempermasalahkan kondisi rumah (baru atau seken) dan lebih menekankan pentingnya ketersediaan sarana transportasi umum.
“Pencari properti disarankan untuk memanfaatkan periode pelonggaran loan to value dan memanfaatkan penawaran-penawaran promo dari pengembang dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Dia menyampaikan Rumah.com menyajikan lebih dari 400 ribu data properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
Sementara Mortgage & Indirect Auto Business CIMB Niaga Head Heintje Mogi mengatakan produk KPR yang paling diminati adalah Akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ).
“Kenapa tumbuh besar? Karena segmen syariah sebelumnya masih kecil dan kami masuk kesana,” ujarnya saat konferensi pers di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (13/11).
Menurutnya peminat penggunaan kredit pemilikan rumah syariah karena insentif pemerintah berupa pelonggaran LTV. Kemudian perusahaan juga memberikan program produk syariah dengan tenor lima tahun - 15 tahun.