REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tepat hari ini merupakan hari belanja online nasional yang dinamakan 1111. Seluruh marketplace dan e-commerce saling bersaing menghadirkan diskon besar-besaran.
Menurut Direktur BCA Santoso transaksi harbolnas pada tahun ini tidak sebesar tahun sebelumnya. Sebab harbolnas pada tahun ini terbagi menjadi empat hari.
"Jaman dulu iya tinggi (transaksi) harbolnas 1111 tinggi. Tapi ingat kalau kita perhatikan dengan beberapa program belanja via e-commerce sudah dipecah-pecah ada yang 1212, 1111, 1010 99 jadi menurut saya agak spreading jadi tidak bisa seperti dulu lagi," ujarnya saat konferensi pers di Hotel Kempenski, Jakarta, Senin (11/11).
Santoso mencontohkan e-commerce dalam satu hari normal biasanya melayani transaki sebanyak satu juta hingga 1,5 juta. Namun saat momen harbolnas jumlah transaksi meningkat menjadi 10 hingga 12 juta.
"Hang langsung karena semua transkasi itu ada otentifikasi pin. Nah pin nya itu tidak kuat karena pada waktu satu jam itu harus meng-handle sekian juta transaksiar. Karena ingat ya e-commerce beda dengan banking," ucapnya.
Dia menjelaskan perbankan tahan menghadapi jutaan transaksi karena merupakan aktivitas sehari-hari mereka. Saat ini BCA menerima 30 juta transaksi setiap harinya.
“Kalau kita bicara e-commerce tidak pernah terjadi ya setinggi itu paling maksimum transaksi itu sejuta, terus tiba-tiba hit jadi 10 juta itu kan kaget," jelasnya.
Namun secara umum, dia mengungkapkan porsi transaksi e-commerce khususnya di BCA terus meningkat setiap tahunnya. Keseluruhan transaksi e-commerce mencapai 20 persen.
"Belanja e-commerce dari data kita sekitar 20 persen per tahun, meningkat cepat. Itu dulu udah kita prediksi kan ini tidak lama lagi e-commerce akan makin tinggi dan ini kalau kita amatin akan terus naik," ucapnya.