Senin 11 Nov 2019 14:57 WIB

Mendes Pimpin Upacara Hari Pahlawan, Ini Pesannya

Bekerja menjadi wujud ucapan terimakasih kepada pahlawan.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar meminpin upcara hari pahlawan, Senin (11/11).
Foto: kemended pdtt
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar meminpin upcara hari pahlawan, Senin (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan di halaman Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Senin (11/11). Upacara dipimpin langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar.

Abdul Halim Iskandar mengajak seluruh pegawai untuk mengoptimalisasi kinerja serta bertanggungjawab dalam mengemban amanah pekerjaan. Menurutnya, hal tersebut adalah bentuk aktualisasi agar menjadi bagian dari pahlawan masa kini.

Baca Juga

"Semua yang hadir (peserta upacara) hari ini adalah tonggak yang bertanggungjawab untuk terus mempertahankan dan mengembangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sebagai wujud rasa terimakasih kita kepada para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa, raga, harta, dan nyawa," ujarnya.

photo
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar meminpin upcara hari pahlawan, Senin (11/11).

Menurutnya, upaya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bentuk rasa terimakasih atas jeri payah pahlawan terdahulu. Negara Kesatuan Republik Indonesia, kata dia, senantiasa terus ada hingga akhir zaman.

"Atas jasa beliau (para pahlawan) maka pada hari ini kita bisa menikmati kemerdekaan Indonesia, kita bisa menjadi bagian dari bangsa sejahtera. Oleh karena itu wajib bagi kita untuk terus menerus berterimakasih kepada para pahlawan yang telah mendahului kita," ujarnya.

photo
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar meminpin upcara hari pahlawan, Senin (11/11).

Ia mengakui, mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia bukanlah hal mudah dan memiliki banyak tantangan. Tidak jarang masyarakat saling diadu domba sehingga terjadi perpecahan. Menurutnya, menjadi tugas bagi seluruh masyarakat untuk saling menjaga dan menyadarkan.

"Bung Karno menyampaikan dengan tegas, kerjaanku mengusir penjajah, tapi tugasmu jauh lebih berat. Karena kamu akan berhadapan dengan bangsa sendiri," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement