Ahad 10 Nov 2019 13:20 WIB

Fesyar 2019 Jadi Penggerak Ekonomi Syariah

Fesyar 2019 mencatat potensi transaksi UMKM dan investor mencapai Rp 19,26 triliun.

Festival Ekonomi Syariah Indonesia (FESyar) regional Jawa yang digelar di Surabaya, Jawa Timur resmi dibuka, Rabu (6/11) malam oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Direktur KNKS Ronald Rulindo.
Foto: Republika/Lida Puspaningtyas
Festival Ekonomi Syariah Indonesia (FESyar) regional Jawa yang digelar di Surabaya, Jawa Timur resmi dibuka, Rabu (6/11) malam oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Direktur KNKS Ronald Rulindo.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Indonesia 2019  selesai digelar, Sabtu (9/11). Festival Ekonomi Syariah Indonesia merupakan rangkaian pembuka kegiatan Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF). Fesyar diharapkan menjadi penggerak ekonom syariah di Indonesia.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Harmanta menyampaikankonsep Ekonomi dan Keuangan Syariah tidak melulu berfokus pada perolehan profit. Keuangan syariah juga ada semacam kewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini tercermin dari basis transaksi riil yang mengedepankan keadilan dan keseimbangan bagi semua pihak.

Baca Juga

“Selain itu, kami pun terus mendorong kemudahan-kemudahan bertransaksi melalui pemanfaatan teknologi di sistem pembayaran, seperti QR Code. Dalam hal ini, langkah nyata yang telah kami lakukan adalah melakukan sinergi dengan 16 Perbankan dalam rangka elektronifikasi 1.651 Rumah Ibadah," ucap dia.

Sampai dengan ditutupnya penyelenggaraan Fesyar Indonesia animo pengunjung meningkat signifika. Jumlah pengunjung yang mencapai 31.935 orang, dengan jumlah transaksi booth sebesar Rp 100,86 miliar yang terdiri dari transaksi booth perbankan sebesar Rp 98,69 miliar dan booth Non Perbankan sebesar Rp 2,17 miliar.

Dalam acara ini dilaksanakan pula kegiatan business matching yang merupakan ajang pertemuan bisnis antara pelaku UMKM/pemilik project dengan calon investor atau lembaga keuangan bank maupun non bank. Potensi pencapaian sebesar Rp 19,26 triliun.

Capaian tersebut tercatat meningkat dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 7,01 triliun. Capaian fesyar Indonesia di Surabaya juga tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan Fesyar Regional Sumatra dan Kawasan Timur Indonesia (KTI), yang membukukan transaksi business matching masing-masing sebesar Rp 2,11 Triliun dan  dan Rp 2,6 triliun.

Pelaksanaan beberapa event di Fesyar kali ini pun diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan dalam mendorong perkembangan Eksyar di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Selain itu, beberapa pihak telah berkomitmen untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam terus mengawal pengembangan Eksyar ke depan.

Rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sejak 6 Novemver ini terdiri dari Sharia Fair yang diantaranya mencakup fair, edukasi, lomba dan bussiness matching, & Sharia Forum yang mencakup workshop, seminar dan forum bisnis, serta Gerakan elektronifikasi Rumah Ibadah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement