Jumat 08 Nov 2019 03:19 WIB

Sriwijaya Air Hanya Operasikan 13 Unit Pesawat

Kemenhub sudah melaksanakan pengawasan terhadap pemenuhan aspek keselamatan penumpang

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pesawat Sriwijaya Air (ilustrasi).
Foto: Republika/ Wihdan
Pesawat Sriwijaya Air (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah jadwal penerbangan Sriwijaya Air hari ini (7/11) mengalami pembatalan sehingg banyak penumpang menumpuk di sejumlah bandara. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan saat ini hanya 13 unit pesawat Sriwijaya Air yang beroperasi. 

"Sriwijaya Air masih mengoperasikan sebanyak 13 unit pesawat udara dari 30 unit pesawat udara yang dimiliki," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti, Kamis (7/11) malam.

Polana menjelaskan sebanyak 17 unit pesawat Sriwijaya Air tidak beroperasi karena masih dalam masa periode perawatan. Namun, lanjut Polana, ada  yang dinyatakan Aircraft On Ground (AOG) sebagai dampak dari penghentian layanan penyediaan suku cadang oleh PT. GMF AA. 

Polana memastikan saat ini seluruh inspektur penerbangan bidang angkutan udara dan Inspektur penerbangan bidang kelaikudaraan dan engoperasian pesawat Kantor Otoritas Bandar Udara dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub sudah melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap pemenuhan aspek keselamatan dan pelayanan penumpang Sriwijaya Air. " Ini untuk  memastikan seluruh penumpang mendapatkan hak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar Polana. 

Sebelumnya, Salah seorang penumpang Sriwijaya Air, Fitra Yogi (38 tahun) menagih solusi dari Sriwijaya Air. Seharusnya dia terbang ke Padang hari ini (7/11) pukul 14.00 WIB namun mendadak ditunda menjelang keberangkatan.

"Tapi tiba-tiba pas setengah dua siang bahkan hampir jam dua siang sepertinya baru diumumkan bahwa ditunda sampai jam 20.00 WIB," kata Fitra kepada Republika.co.id, Kamis.

Fitra mengatakan banyak calon penumpang terlantar. Sebab penerbangan Sriwijaya Air ke Pontianak pukul 11.00 WIB juga ditunda hingga siang tadi.

"Pada numpuk, sementara calon penumpang terus berdatangan. Ini karena kisruh Garida dan Sriwijaya itu dampaknya jadi begini," ujar Fitra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement