Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Perusahaan e-commerce asal negeri sakura Rakuten mengaku merugi sebanyak US$947 juta atas hasil investasinya kepada perusahaan ride-hailling Lyft di kuartal terakhir tahun ini. Terhitung sejak awal initial public offering-nya (IPO) pada Maret tahun ini, saham Lyft anjlok hingga 40 persen.
Chief Executive dan pendiri Rakuten, Hiroshi Mikitani, menyebut saham Lyft juga sudah merosot sejak Juli hingga September tahun ini seperti dilansir dari Reuters, Selasa (5/11/2019).
Baca Juga: Gegara Ini Nih Rakuten Jeblok
Rakuten sendiri adalah pemilik saham terbesar di Lyft dengan kepemilikan mencapai 11 persen.
Kerugian tersebut juga mencakup kerugian akibat perang "bakar uang" atau aksi promosi besar-besaran yang dilakukan Lyft menghadapi pesaingnya, Uber.
Meski demikian, Lyft mengaku bahwa jumlah pengguna yang membayar secara penuh untuk jasa transportasi mulai bertambah. Lyft juga mengklaim proyeksinya tetap pada jalur target mereka dan akan mulai memberikan keuntungan di tahun 2021.