Rabu 06 Nov 2019 06:04 WIB

EBITDA Jasa Marga Tumbuh 16,9 Persen pada Kuartal III 2019

Jasa Marga mempertahankan kinerja dengan efisiensi pada beban usaha.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Petugas Jasamarga Transjawa Tol mengawasi lalu lintas kendaraan di Gerbang Tol Pakis yang baru dibuka di Malang, Jawa Timur, Jumat (1/11/2019).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Petugas Jasamarga Transjawa Tol mengawasi lalu lintas kendaraan di Gerbang Tol Pakis yang baru dibuka di Malang, Jawa Timur, Jumat (1/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Donny Arsal menyampaikan Jasa Marga berhasil mencatat earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) operasional yang solid sebesar Rp 5 triliun pada kuartal III 2019 atau tumbuh sebesar 16,9 persen dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu.

"Kinerja positif perseroan berhasil dipertahankan dengan melakukan efisiensi pada beban usaha serta peningkatan pendapatan usaha di luar konstruksi yang berdampak positif pada kenaikan margin EBITDA sebesar 62,9 persen atau lebih tinggi dari kuartal III 2018 yang sebesar 60,1 persen," ujar Donny dalam media briefing di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/11).

Baca Juga

Donny melanjutkan, untuk pendapatan usaha di luar konstruksi, Jasa Marga mencatat sebesar Rp 7,96 triliun atau meningkat 11,6 persen dari kuartal III 2018. Donny menjelaskan, pertumbuhan positif tersebut ditopang dari kontribusi pendapatan tol sebesar Rp 7,36 triliun atau tumbuh sebesar 10,9 persen dibandingkan kuartal III 2018.

Donny menyebutkan, dari total pendapatan tol tersebut, kontribusi pendapatan tol di ruas-ruas yang dioperasikan oleh anak usaha perseroan yaitu sebesar 17,5 persen atau tumbuh dibandingkan kontribusi pada pendapatan tol kuartal III tahun lalu yang sebesar 13,8 persen.

"Kenaikan kontribusi tersebut merupakan dampak positif dari pengoperasian jalan tol baru dan kesuksesan perseroan dalam menyambungkan jaringan jalan tol Trans Jawa pada akhir 2018," ucap Donny. 

Donny menambahkan, pembangunan ruas-ruas jalan tol baru telah menyumbang pertumbuhan aset dari sisi hak pengusahaan jalan tol perseroan sehingga total aset perseroan pada Kuartal III 2019 tercatat sebesar Rp 94,27 triliun atau tumbuh sebesar 14,4 persen dari 2018.

"Untuk menjaga profitabilititas dan struktur permodalan, Jasa Marga kembali melakukan inovasi alternatif pendanaan," lanjut Donny.

Pada Juli 2019, kata Donny, Jasa Marga menerbitkan pendanaan Sukuk Ijarah pertama pada bisnis jalan tol untuk salah satu ruas tol milik anak usaha yaitu ruas Gempol-Pandaan. Ia menjelaskan, Sukuk Ijarah diluncurkan setelah sebelumnya pada Semester I 2019 perseroan sukses menerbitkan alternatif pendanaan berbasis ekuitas yaitu Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK DINFRA) pada ruas tol yang sama.

Donny menambahkan, untuk pendapatan perusahaan dari sektor konstruksi biasanya terjadi saat masa-masa awal pembangunan. Setelah proses pembangunan hampir rampung, lanjut Donny, pendapatan dari sisi kontruksi akan menurun dan beralih pada pendapatan dari jalan tol yang telah berfungsi penuh.

"Kalau awal pembangunan, pendapatan kontruksi bagus, sekarang turun karena memang konstruksi mau jadi dan kita mulai bukukan pendapatan dari tol," kata Donny menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement