Sabtu 02 Nov 2019 10:10 WIB

Inggris Larang Rival Amerika Serikat Bantu Kembangkan 5G, Ada Apa Toh?

Penundaan putusan itu akan berlangsung hingga 2020.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Inggris Larang Rival Amerika Serikat Bantu Kembangkan 5G, Ada Apa Toh?. (FOTO: Bloomberg)
Inggris Larang Rival Amerika Serikat Bantu Kembangkan 5G, Ada Apa Toh?. (FOTO: Bloomberg)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta

Keputusan untuk mengizinkan Huawei terlibat dalam peluncuran jaringan telekomunikasi generasi kelima (5G) di Inggris kembali ditunda karena kondisi politik. Penundaan putusan itu akan berlangsung hingga 2020.

Perusahaan China yang beberapa bulan belakangan ini masuk ke Daftar Hitam Amerika Serikat (AS) itu memasok peralatan kepada 4 operator utama Inggris. Namun, perannya itu terancam dicabut karena risiko keamanan nasional.

Anggota parlemen dan Kepala Intelijen Inggris menilai, tak ada alasan teknis untuk memboikot Huawei dari pengembangan jaringan 5G. "Itu merupakan keputusan politik," kata pemerintah, dikutip dari TechRadar, Jumat (1/11/2019).

Baca Juga: Pasar Smartphone Melejit, Raksasa Teknologi Korsel dan Musuh Amerika Pimpin Persaingan

Keputusan diprediksi dilakukan pada musim semi. Namun, menurut laporan media lokal, mantan Perdana Menteri Inggris akan terus mengizinkan Huawei memasok komponen radio, tapi tidak berlaku untuk lapisan inti jaringan yang berfungsi memproses data.

Karena tidak ada operator Inggris yang berencana menggunakan Huawei dalam jaringan inti 5G mereka, maka status quo bisa dipertahankan.

Lebih lanjut, perubahan kepemimpinan memperpanjang penundaan dengan penerus May Boris Johnson yang tak mau mengecewakan AS tanpa menganggu hubungannya dengan China. Di sisi lain, AS telah mendesak sekutunya untuk memboikot China.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement