Jumat 01 Nov 2019 13:30 WIB

Buwas Sebut Stok CBP Bulog Saat Ini 2,3 Juta Ton

Stok CBP sebanyak 2,3 juta ton beras untuk kebutuhan dalam negeri.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (kiri) dan Agus Suharyono, Asisten Deputi Industri Agro dan Farmasi II Kementerian BUMN (kanan) dalam acara Ngopi BUMN di Synergy Lounge Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (1/11).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (kiri) dan Agus Suharyono, Asisten Deputi Industri Agro dan Farmasi II Kementerian BUMN (kanan) dalam acara Ngopi BUMN di Synergy Lounge Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan stok cadangan beras pemerintah (CBP) di bulog saat ini sebesar 2,3 juta ton. Sebanyak 900 ribu ton beras yang ada dalam CBP Bulog merupakan sisa dari impor Bulog pada 2018 yang sebanyak 1,8 juta ton beras. Sementara untuk beras komersial tercatat sebesar 170 ribu ton beras.

"Kita kan ada kurang, ada nambah, hari ini 2,3 juta (ton beras). Itu untuk CBP kita," ujar Buwas saat acara Ngopi BUMN di Synergy Lounge Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (1/11).

Buwas menyampaikan stok CBP sebanyak 2,3 juta ton beras untuk kebutuhan dalam negeri. Buwas mengatakan Bulog tidak memiliki kewenangan dalam hal ekspor beras, meski kerap dilibatkan dalam penyediaan stok untuk ekspor.

"Kalau ekspor bukan tanggung jawab saya tapi Mendag dan Menperin. Saya nggak boleh ambil langkah itu. Saya hanya membantu kalau ada peluang ekspor ya ekspor, tapi bukan kita yang melaksanakan. Impor pun saya nggak bisa langsung kecuali ada penugasan," kata Buwas menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement