REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengaku terus melakukan berbagai inovasi guna menjalankan amanah menstabilkan harga pangan negeri. Salah satu inovasi yang diciptakan Bulog, kata Buwas, dengan merilis beras fortifikasi yaitu beras sehat yang telah diperkaya dengan vitamin dan mineral yang terdiri dari vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B9 (Asam Folat), vitamin B12, Zat Besi (Iron), dan Zink.
"Beras fortifikasi merupakan wujud nyata Bulog dalam intervensi gizi sensitif
untuk percepatan pencegahan stunting," ujar Buwas saat acara Ngopi BUMN di Synergy Lounge Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (1/11).
Buwas menyampaikan pelaksanaan penyediaan beras berfortifikasi ini bekerja sama dengan salah satu perusahaan penyedia kernel fortifikan. Buwas menjelaskan, di satu sisi, Peraturan Presiden nomor 48 tahun 2016 tentang Penugasan Pemerintah kepada Perum Bulog dalam rangka ketahanan pangan nasional mengamanahkan agar Bulog menjaga Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan menyalurkan beras kepada masyarakat berpendapatan rendah.
Atas penugasan tersebut, lanjut Buwas, penyediaan dan penyaluran beras fortifikasi kepada masyarakat berpendapatan rendah diharapkan dapat semakin berdaya ungkit untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat mengingat beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia sehingga vitamin dan mineral yang ditambahkan juga lebih bisa dipastikan terasup.
Buwas mengatakan, beras tersebut nantinya bisa disalurkan juga untuk masyarakat miskin yang mendapat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). "Beras terfortifikasi ini nanti bisa kita salurkan untuk masyarakat penerima BPNT. Dengan demikian kita ingin tidak ada yang bisa mencederai Bulog dengan mengatakan beras kita jelek dan berkutu," kata Buwas menambahkan.