REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku akan membenahi kondisi internal Kementerian BUMN dan juga BUMN-BUMN. Salah satu caranya dengan mendorong direksi BUMN membuat program kerja dalam jangka waktu terukur.
Nantinya, Erick akan melakukan evaluasi terhadap kemajuan dari setiap program kerja yang dibuat direksi BUMN. "Ya pasti saya sudah minta semua direksi BUMN harus membuat rencana kerja lima tahun yang akan kita review secara profesional dan disitu kita lihat juga strategi dan bisnis modelnya," ujar Erick usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (30/10).
Erick enggan berbicara soal perombakan besar-besaran di tubuh BUMN. Ia mengaku akan melihat satu per satu kondisi BUMN sebelum mengambil keputusan.
"Bisa saja (pergantian direksi), tapi nggak masif, kalau yang sudah bagus ya kenapa harus diubah, tetapi ini kan bagian dari profesionalisme," ucap Erick.
Sebelumnya, Erick juga telah berbicara memgenai wacana bersih-bersih BUMN. Menurutnya, agenda tersebut merupakan salah satu upaya membuat tata kelola Kementerian BUMN dan BUMN yang lebih baik.
"Bersih-bersih bukan berarti mengganti, selama memang kita bisa perbaiki kenapa harus diganti, tapi kalau saya saja dan pak wamen siap dicopot, ya direksi mesti siap dicopot apalagi dengan hal-hal yang tidak baik, kalau selama baik kita jalani sama-sama," ujar Erick usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (29/10).