Senin 28 Oct 2019 16:53 WIB

Koperasi Astra Proyeksikan Kinerja Positif Tahun Ini

Pertumbuhan sisa hasil usaha diperkirakan tumbuh 7,4 persen.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Acara peresmian logo baru dan groundbreaking gedung baru Koperasi Astra Internasional di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Acara peresmian logo baru dan groundbreaking gedung baru Koperasi Astra Internasional di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koperasi Astra International memproyeksikan kinerja positif sampai akhir tahun. Pertumbuhan laba atau sisa hasil usaha (SHU) diperkirakan tumbuh sekitar 7,4 persen dibandingkan tahun lalu. Faktor utamanya, jumlah anggota yang terus tumbuh dan upaya diversifikasi usaha.  

Wakil Ketua Umum Pengurus Koperasi Astra Bambang Widjanarko menuturkan, secara nominal, keuntungan koperasi sampai akhir tahun akan berada di kisaran Rp 72 miliar. Angka tersebut naik Rp 5 miliar dibandingkan tahun lalu, yakni Rp 67 miliar. 

Baca Juga

"Keuntungan ini cukup besar," tuturnya ketika ditemui dalam acara groundbreaking gedung koperasi baru di Cempaka Putih, Jakarta, Senin (28/10). 

Bambang menjelaskan, dari total keuntungan tahun ini, sebanyak Rp 30 miliar berasal dari anggota. Sedangkan sisanya bersumber dari kegiatan anak-anak perusahaan.

Realisasi laba sampai Rp 72 miliar diakui Bambang berada di atas proyeksi awal perusahaan, yakni Rp 64 miliar. Tapi, dengan kerja keras pengelola dan dewan pengawas koperasi, tingkat keuntungan sampai akhir tahun dapat melebihi prediksi. Tren pertumbuhan ini diharapkan dapat berlanjut sampai tahun-tahun mendatang.

Banyak parameter yang menunjukkan kinerja positif Koperasi Astra. Di antaranya, jumlah anggota yang tahun ini mencapai 87 ribu orang atau tumbuh 2,3 persen dibandingkan tahun lalu, yakni 85 ribu.

"Dari total itu, yang aktif mencapai 24 ribu anggota," ujar Bambang. 

Sementara itu, untuk total aset, Koperasi Astra tahun ini menyentuh angka Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,3 triliun. Angka tersebut tumbuh, meskipun tipis, dibandingkan tahun lalu yakni Rp 1,2 triliun. 

Bambang menjelaskan, total penyaluran pinjaman tahun ini diperkirakan mencapai Rp 500 miliar dengan saldo di angka Rp 800 miliar. Sampai akhir September, realisasinya sudah hampir Rp 400 miliar. Sedangkan, sisanya, yakni Rp 700 miliar merupakan bentuk simpanan anggota. 

Dengan kinerja yang positif itu, Koperasi Astra mampu membangun gedung baru. Bangunan tujuh lantai dan satu mezzanine ini memiliki nilai investasi Rp 80 miliar dengan semuanya berasal dari kas internal.

"Ini gambaran bahwa kas kita sangat positif," katanya. 

Senada dengan Bambang, Ketua Umum Pengurus Koperasi Astra Pongki Pamungkas menyebutkan, keputusan untuk membeli tanah dan membangun gedung sendiri tidak terlepas dari kinerja koperasi yang semakin kuat.

Di sisi lain, harga lahan maupun biaya pembangunan relatif tidak semahal tahun-tahun lalu. "Harga di seputar properti relatif akan menguntungkan kita untuk membelinya," tuturnya. 

Gedung baru Koperasi Astra ditargetkan rampung pada November 2020. Gedung ini akan menjadi kantor bersama dengan PT Sigap Prima Astrea, PT Swakarsa Cipta Mandiri dan anak perusahaan Grup Koperasi Astra lainnya. Ruang publik area seperti mushola, klinik, kantin, toko koperasi dan ruang serbaguna melengkapi sarana gedung ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement