Sabtu 26 Oct 2019 15:19 WIB

AP II Targetkan Pembangunan Terminal 4 di 2021

Pembangunan terminal 4 untuk mengejar kapasitas hingga 100 juta penumpang per tahun

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menhub Budi Karya Sumadi (kiri) dan Direktur Utama PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kanan) meninjau pembangunan landasan pacu atau Runway 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (21/6).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menhub Budi Karya Sumadi (kiri) dan Direktur Utama PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kanan) meninjau pembangunan landasan pacu atau Runway 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II (Persero) Tbk tengah melakukan pengembangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Langkah ini sejalan dengan  arahan pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur dan sektor transportasi, sekaligus mempercepat konektivitas antar industri, pariwisata dan logistik.

President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan tengah mempersiapkan pembangunan Terminal 4 di Bandara Soekarno-Hatta. Adapun terminal ini merupakan proyek cukup vital bagi pengembangan konektivitas transportasi udara nasional dan daya saing Indonesia. 

Baca Juga

"Desain Terminal 4 sudah ditetapkan saat ini dan pembangunan akan dilakukan dalam 3 tahun atau dimulai pada 2021 hingga 2024," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Sabtu (26/10).

Menurut Awaludddin pada 2024, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan Terminal 1, 2, 3 dan 4 akan memiliki kapasitas mencapai 100 juta penumpang per tahun. Nantinya melalui Terminal 4, perseroan akan mendorong lebih banyak konektivitas penerbangan dari dan ke Indonesia. 

“Target kami adalah meningkatkan rute internasional di Soekarno-Hatta, sehingga mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara ke Jakarta atau melanjutkan penerbangan ke destinasi lain di Indonesia. Kami ingin mewujudkan passenger connectivity dan tourism connectivity,” jelasnya.

Tourism connectivity, jelas Awaluddin, juga terwujud dengan adanya low cost carrier terminal (LCCT) di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 

“Bandara Angkasa Pura II lainnya juga siap mendukung pariwisata Indonesia seperti misalnya Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang, Bandara Silangit di dekat kawasan Danau Toba, Bandara HAS Hanandjoeddin di Belitung, serta Bandara Banyuwangi," ucapnya.

Nantinya menurut Awaluddin bandara-bandara di bawah pengelolaan Angkasa Pura II akan berupaya meningkatkan kinerja dan memperluas konektivitas penerbangan agar target nasional 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2020 bisa terwujud.

Saat ini Angkasa Pura II mengelola 19 bandara dengan total kapasitas terminal di seluruh bandara itu dapat menampung 86,15 juta penumpang per tahun. Saat ini Angkasa Pura II telah memiliki rencana pengembangan dan pembangunan terminal baru di sejumlah bandara sehingga nantinya total kapasitas terminal dapat mencapai sekitar 178 juta penumpang per tahun.

Angkasa Pura II juga akan mendukung sektor transportasi guna meningkatkan kelancaran arus logistik. Perseroan pun akan memastikan terwujudnya cargo connectivity melalui pengembangan cargo village di Soekarno-Hatta. 

Kawasan cargo village di Soekarno-Hatta ini diproyeksikan akan menangani sekitar 1,5 juta ton kargo setiap tahunnya. Adapun pembangunan kawasan cargo village Soekarno-Hatta ditargetkan tuntas pada 2020. 

“Cargo village Soekarno-Hatta akan menjadi pusat pengelolaan kargo udara terbesar dan terintegrasi pertama di Indonesia, salah satunya didorong tumbuhnya bisnis e-commerce di dalam negeri," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement