Sabtu 26 Oct 2019 03:10 WIB

Meriahnya Festival Ulun Danu Beratan 2019

Ini dijadikan sebagai cara untuk mempromosikan tempat pariwisata.

Rep: Eva Martha Rahayu(swa.co.id)/ Red: Eva Martha Rahayu(swa.co.id)
Festival Ulun
Festival Ulun

Festival Ulun Danu Beratan ke-5 yang berlangsung dari tanggal 24 – 27 Oktober 2019 dimeriahkan dengan berbagai pentas budaya Mulai dari tradisi Okokan yang merupakan tarian asal Desa Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali yang diyakini sebagai upaya untuk melakukan Nangluk Merana atau menolak bala.

Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, mengungkapkan, selama festival tersebut, kaya akan penampilan seni dan budaya seperti tari Bungan Sandat Serasi, Parade Gebogan Bunga, Beleganjur Pementasan Topeng Gajah Mada & Wayang Emas, Tabuh Tegak dan hiburan lainnya.

“Ini dijadikan sebagai cara untuk mempromosikan tempat pariwisata yaitu dengan menampilkan berbagai macam seni dan kebudayaan yang kita miliki, supaya kita semua khusus nya masyarakat Tabanan bisa terus kompak dan menjaga kebudayaan sehingga bisa terus diwariskan ke generasi berikutnya,” ujar Ni Putu Eka Wiryastuti pada saat pembukaan Festival Ulun Danu Beratan ke-5 tahun 2019 di DTW Ulun Danu, Kabupaten Tabanan, Bali, (24/10/2019).

Selain seni budaya, pada festival tersebut turut dimeriahkan oleh berbagai stand Usaha Kecil Menengah (UKM) Tabanan. Setidaknya lebih dari 13 stan, seperti Warna Warni Jambe Baleran, Jineng Kebaya BR. Pacung Ds Belalang, Dupa Manik Galih BR. Gerobogan, Suparta Kreasi Kediri, Ni Luh Made Pertiwi Marga, Lak Lak Pak Sabar Kediri, Kedai “Bli Kadek” Marga, Entil Sanda Pupuan, Jajan Bali Mamak Eka Baturiti, dan PD Darma Santika.

“Setiap festival selalu melibatkan UKM, karena tujuan utama kita mengadakan festival ini untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya penambahan kunjungan wisatawan penjualan setiap UKM yang buka stan di festival juga meningkat," tandas Bupati Eka.

Sementara itu, Manajer Daya Tarik Wisata Ulun Danu Beratan, I Wayan Mustika, mengungkapkan, festival tersebut sebetulnya sudah dimulai sejak Selasa (22/10/2019), diawali dengan lomba membuat Penjor yang diikuti 20 Sekaa Teruna dan lomba membuat Gebogan bunga. “Selama festival ini kami melibatkan 2.000 seniman dan berbagai kegiatan lomba seperti membuat penjor, gebogan bunga, cipta menu dan lomba foto,” papar dia.

“Saya berharap setiap tahunnya kami akan selalu mendapatkan dukungan khususnya dari kementerian supaya event kami terus di promosikan ke mancanegara," ujar Mustika.

www.swa.co.id

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement