Rabu 23 Oct 2019 16:02 WIB

Mendag Hindari Wartawan Usai Dilantik

Presiden Jokowi menunjuk Agus Suparmanto sebagai Menteri Perdagangan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto meninjau kantor barunya usai dilantik pada Rabu, (23/10). Ia memilih menghindari awak media yang telah menantinya untuk sesi wawancara di kantor Kemendag.

Dijadwalkan Agus melakukan serah terima jabatan dari Mendag sebelumnya Enggartiasto Lukita pada 14.00 WIB. Namun ia datang lebih awal.

Baca Juga

Sejumlah awak media yang sudah datang lebih dulu dari jadwal hanya diizinkan mengambil foto. Kemudian awak media dipersilahkan keluar dari ruang Auditorium Kemendag tempat serah terima jabatan.

Selang 15 menit, awak media diberi waktu bersalaman dengan Agus dan Enggartiasto. Namun tak ada sesi wawancara seusai sesi itu. Agus melanjutkan "safari" di tempat kerja barunya. Sedangkan awak media diminta menunggu oleh bagian humas Kemendag di depan ruang Auditorium.

Setelah bersafari sekitar 15 menit, Agus kembali menolak diwawancara.

"Nanti ya nanti," katanya sembari melanjutkan peninjauan di kantor Kemendag.

Awak media pun tetap di lokasi yang sama sembari menantikan sesi wawancara. Menit demi menit berlalu, tak ada kejelasan sesi wawancara tersebut. Republika lalu meninggalkan lokasi itu dan menuju mobil dinas Agus di luar gedung Kemendag.

Republika berhasil mencegat Agus sebelum meninggalkan gedung Kemendag. Namun ia lagi-lagi tak banyak berkomentar soal jabatan barunya.

Ia juga enggan menjelaskan rencananya dalam menangani defisit perdagangan. Tercatat, pada Januari-September 2019 neraca perdagangan Indonesia masih defisit 1,95 miliar dolar AS.

"Ya nanti saja ya, besok," kilahnya sembari meminta sopir melajukan mobil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement