Selasa 22 Oct 2019 08:40 WIB

Ekonom Tekankan Pentingnya Tim Ekonomi yang Kompeten

Presiden perlu mencermati tim ekonomi guna antisipasi ketidakpastian global.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Menteri Sekretaris Negara Kabinet Kerja 2014-2019 Pratikno (tengah) bersama Komisaris Utama Adhi Karya Fadjroel Rachman (kanan) dan mantan Staf Khusus Presiden Nico Harjanto berjalan memasuki kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Sekretaris Negara Kabinet Kerja 2014-2019 Pratikno (tengah) bersama Komisaris Utama Adhi Karya Fadjroel Rachman (kanan) dan mantan Staf Khusus Presiden Nico Harjanto berjalan memasuki kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sehari usai dilantik di sidang paripurna MPR, Presiden Joko Widodo langsung memanggil sejumlah tokoh ke Istana Kepresidenan kemarin Senin (21/10). Tokoh-tokoh tersebut di antaranya Erick Thohir, Nadiem Makarim, Mahfud MD, Wishnutama Kusubandio, Christiany Eugenia Paruntu, Airlangga Hartarto, dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian. 

Digadang-gadang, pemanggilan sejumlah tokoh ini berhubungan dengan Menteri Kabinet Kerja Jilid 2. Menurut Kepala Ekonom Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Ryan Kiryanto pentingnya memilih secara cermat tokoh-tokoh yang akan dijadikan tim ekonomi pada Pemerintahan Jokowi dalam lima tahun ke depan guna mengantisipasi ketidakpastian global.

Baca Juga

“Karena di tengah situasi saat ini ketika tekanan eksternal (ekonomi global) begitu kuat, maka penting tim ekonomi Kabinet Kerja Jilid II diisi oleh figur-figur yang kompeten, matang, strong leadership, networking yang luas dan punya pengalaman yang sesuai dengan bidangnya,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/10).

Menurutnya arahan Presiden Jokowi mengenai deindustrialisasi, digitalisasi ekonomi pada era industri 4.0, serta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perlu jadi titik perhatian oleh tim ekonomi supaya Indonesia tidak terus menerus masuk ke kondisi middle income trap. SDM yang kreatif dan inovatif penting untuk mendorong Indonesia Maju dengan SDM Unggul. 

"Fleksibilitas birokrasi dan perizinan juga penting supaya mampu menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan berdaya saing,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement