Selasa 22 Oct 2019 05:10 WIB

Pengusaha Minta Menteri Baru Bekerja untuk Kepentingan Umum

Pengusaha menginginkan para menteri Jokowi berkomitmen menjalankan visi presiden

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
 Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia usaha menyambut masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua dengan penuh harapan. Pelaku usaha juga menaruh harapan terhadap Jokowi untuk memilih menteri-menteri yang bisa mendorong kemajuan perekonomian nasional.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengaku tidak mempersoalkan latar belakang menteri yang dipilih Jokowi. "Yang penting profesional dari mana pun sumbernya dan bekerja atas kepentingan umum, bukan kelompok atau pribadi," ujar Titin saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin (21/10).

Baca Juga

Hal serupa disampaikan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman. Menurut Lukman, menteri-menteri pada pemerintah periode kedua Jokowi harus berkomitmen menjalankan visi presiden dan tidak punya agenda masing-masing.

"Harus kompeten sesuai bidangnya dari mana pun asalnya dan profesional," ucap Lukman.

Selain itu, kata Lukman, para menteri harus membangun pola koordinasi dan meningkatkan sinergitas antarkemementerian dan lembaga. Persoalan ini, dia katakan, penting dalam membenahi sektor ekonomi bangsa.

"Para menteri juga harus mempunyai pandangan luas, global, bukan pandangan sempit," lanjut Lukman.

Lukman berharap pemerintah kedua Jokowi mampu memberikan dukungan lebih besar bagi para pelaku usaha makanan dan minuman. Lukman berharap para menteri mampu menerjemahkan arahan presiden dalam melindungi dan meningkatkan produktivitas pelaku usaha makanan dan minuman lokal.

"Terutama regulasi terkait bahan baku impor," kata Lukman menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement