REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai mimpi Indonesia menjadi negara maju pada 2045 merupakan hal yang dapat diwujudkan. Hanya saja, diperlukan beberapa catatan permasalahan ekonomi yang perlu diselesaikan oleh pemerintah sekarang ini.
Direktur Program Indef Esther Sri Astuti mengatakan mimpi Indonesia mencatatkan Produk Domestik Bruto Indonesia (PDB) mencapai 7 triliun dolar AS (setara Rp 98.765 triliun) dan masuk ke dalam lima negara terbesar di dunia merupakan hal yang tidak realitis pada saat ini.
“Mungkin saat ini PDB sebesar 7 triliun dolar AS nampak tidak realistis. Namun hal itu bukan tidak mungkin untuk diwujudkan dengan catatan semua problem mendasar perekonomian Indonesia harus terselesaikan,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/10).
Menurutnya ada beberapa pekerjaan rumah bagi pemerintah periode dua Joko Widodo antara lain mendorong investasi dalam jangka panjang, meningkatkan kinerja ekspor, menekan impor, meningkatkan belanja pemerintah dengan alokasi yang tepat dan meningkatkan pendapatan negara melalui pajak.
“Beberapa pekerjaan rumah yang perlu penanganan serius dan sinergi antar kementerian,” ucapnya.
Sementara Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menambahkan saat ini memang diperlukan langkah efisiensi secara jelas antar kementerian/lembaga. Mengingat eksekusi program dan kegiatan belanja pemerintah banyak dilakukan level eselelon III dan IV.
“Khusus untuk perizinan saya kira tidak terkait karena masalah utamanya adalah birokrasi antar kementrian/lembaga yang didasarkan atas UU masing masing K/L,” ucapnya.