Senin 21 Oct 2019 12:05 WIB

BEI Harap Kabinet Baru Pro Pasar Modal

Sepanjang 5 tahun periode I Jokowi, IHSG mengalami kenaikan sekitar 24,66 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah karyawan mengamati layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Foto: ANTARA FOTO
Sejumlah karyawan mengamati layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI), berharap pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dapat memberikan angin segar bagi bursa saham. Kabinet terbaru nantinya diharapkan mendukung pasar modal. 

"Tentunya kita harapkan kabinet yang baru ini pro pada pasar modal," kata Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, Senin (21/10).

Baca Juga

Menurut Inarno, siapa pun yang akan mengisi jajaran kabinet, bagi pasar modal yang terpenting dapat membuat kondisi perekonomian dan politik yang stabil. Di samping itu, Inarno juga berharap banyak perusahaan BUMN yang masuk ke pasar modal.

Inarno mengatakan belum banyak perusahaan BUMN yang memanfaatkan alternatif pendanaan dari pasar modal. Kebanyakan BUMN masih mencari pendanaan dari perbankan.

"Tidak ada BUMN di pipeline bursa. Semoga di pipeline berikutnya ada," kata Inarno. 

Sebagai informasi, selama lima tahun pemerintahan Jokowi jilid I, laju IHSG mengalami kenaikan sekitar 24,66 persen. Aksi jual bersih asing tercatat Rp 3.647,6 triliun dan aksi beli bersih asing mencapai Rp 3.600,8 triliun. 

Sementara itu, sepekan menjelang pelantikan, laju IHSG bergerak positif di zona hijau. Di hari pertama usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, IHSG dibuka menguat atau naik 0,45 persen dari level 6.191 ke 6.207. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement