Sabtu 19 Oct 2019 20:20 WIB

Penguatan Inklusi Keuangan Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Inklusi keuangan menawarkan kemudahan mendapatkan layanan jasa keuangan formal.

Gerakan Indonesia Menabung
Foto: Humas OJK
Gerakan Indonesia Menabung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan peningkatan inklusi keuangan dan perlindungan konsumen dapat mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut juga sekaligus menjawab masalah pembiayaan kepada UMKM.

"Peningkatan keuangan inklusi dan perlindungan konsumen ini sangat strategis untuk menurunkan kemiskinan, ketimpangan dan kesejahteraan, karena dapat memperluas akses keuangan dan menjawab permasalahan pembiayaan kepada UMKM," kata Nurhaida saat memberikan sambutan dalam acara Fin Expo 2019 di Jakarta, Sabtu (19/10).

Baca Juga

Nurhaida menjelaskan inklusi keuangan ini dapat menawarkan kemudahan untuk mendapatkan layanan jasa keuangan formal bagi masyarakat maupun pelaku usaha kecil yang ingin memperluas usaha dan selama ini kesulitan memperoleh akses pembiayaan.

"UMKM bisa mendapatkan kesempatan untuk memperoleh modal untuk pengembangan usaha. UMKM saat ini banyak yang belum mendapatkan akses keuangan secara formal. Dengan kemudahan akses, maka jumlah UMKM akan meningkat dan masyarakat lebih sejahtera," ujarnya.

Meski demikian, inklusi keuangan ini harus bersinergi dengan komitmen perlindungan terhadap konsumen. Tanpa jaminan perlindungan tersebut, masyarakat menjadi ragu untuk memperoleh kemudahan yang ditawarkan lembaga jasa keuangan.

"Kalau akses keuangan meningkat, dan tidak ada perlindungan kepada konsumen, masyarakat akan menjauh dari produk yang ditawarkan lembaga jasa keuangan. Tapi sekarang ada Strategi Nasional Keuangan Inklusif yang dapat menjadi pedoman bagi regulator," katanya.

Dengan upaya optimal untuk mendorong literasi maupun inklusi keuangan, maka jumlah kepemilikan rekening dapat meningkat. Masyarakat tidak lagi kesulitan dalam memperoleh permodalan, sehingga tingkat ketimpangan dan rasio gini dapat menurun.

Industri jasa keuangan bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan menyelenggarakan "Financial Expo" atau Finexpo dan Sundown Run 2019 untuk meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional yang pada akhir tahun ini masing-masing ditargetkan dapat mencapai 35 persen dan 75 persen. Ketua Finexpo dan Sundown Run 2019 Wani Sabu mengatakan peningkatan tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan, dapat menjadi salah satu upaya utuk memperkuat perlindungan konsumen industri keuangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement