REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk membantu restrukturisasi Merpati Nusantara Airlines, bisnis kargo akan menjadi langkah awal maskapai tersebut kembali beroperasi. Dalam mengembangkan bisnis kargo, Merpati mendapatkan pinjaman delapan pesawat dalam operasionalnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan Garuda Indonesia Group akan meminjamkan pesawat tersebut kepada Merpati. "Pesawatnya dari kita semua. Saat ini ada tiga armada exsisting kargo, dia konversi dari Citilink yang tadinya stand by dengan kapasitas 12 ton," kata Ari di Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu (16/10).
Ari menjelaskan nantinya akan ada pesawat tambahan pada Juni 2020. Penambahan pesawat pada tahun depan, menurut Ari akan melengkapi total pesawat yang akan dipinjamkan kepada Merpati sebanyak delapan unit.
Sementara itu, Direktur Kargo Garuda Indonesia Mohammad Iqbal menjelaskan akan ada sistem yang akan dilakukan dengan Merpati. "Jadi Merpati yang sebagai cargo agent-nya dan sebagai pengangkutnya adalah Citilink untuk rute Jayapura-Wamena, Timika-Wamena pergi pulang," tutur Iqbal.
Iqbal menuturkan pesawat akan dipinjamkan terlebih dahulu kepada operasional kargo Merpati perlu dilakukan. Sebab, kata Iqbal, saat ini pesawat yang dimiliki Merpati belum bisa dioperasionalkan.
"Dia pesawatnya rusak semua, makanya sekarang pesawatnya pake Citilink dulu, tapi nggak akan lama lah kita akan perbaikin pesawatnya," ujar Iqbal.
Menurut Iqbal, Merpati nantinya setelah kembali pulih keuangannya dapat memperbaiki pesawatnya. Iqbal memperkirakan saat ini Merpati masih memiliki sekitar enam hingga tujuh pesawat yang masih bisa beroperasi.