Selasa 15 Oct 2019 07:07 WIB

Mendag Imbau Ibu-Ibu Jangan Beli Produk Branded

Mendag mengimbau ibu-ibu membeli produk lokal.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan pemaparan saat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat, Senin (16/9/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan pemaparan saat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat, Senin (16/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengimbau ibu-ibu khususnya kalangan rumah tangga untuk membeli produk lokal. Sebab selama ini menurutnya, kalangan tersebut kerap membeli produk luar negeri.

Imbauan tersebut disampaikan Enggar sekaligus upaya untuk meningkatkan konsumsi produk-produk lokal di kancah domestik. Hal itu seiring dengan adanya kondisi ekonomi global yang lesu dan kecenderungan negara-negara untuk memproteksi pasarnya.

Baca Juga

“Kami minta, mulai sekarang ibu-ibu coba pakai produk lokal, jangan lagi (beli) yang branded,” kata Enggar, di Jakarta, Senin (14/10).

Enggar menyebut bahwa produk-produk dalam negeri pun secara kualitas tak kalah saing dengan produk impor. Selain itu, penggunaan produk lokal juga dapat membantu perekonomian nasional yang mana produk Indonesia, kata dia, diklaim mampu bersaing di kancah global.

Imbauan Enggar tehadap kalangan ibu-ibu ini dilandasi maraknya aktivitas belanja baik online maupun offline yang dilakukan kalangan tersebut. Maka apabila aktivitas belanja itu dialihkan terhadap konsumsi produk lokal, Enggar menjamin tingkat konsumsi dalam negeri dapat digenjot lebih jauh.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto menjelaskan, guna meningkatkan transaksi produk lokal di dalam negeri pemerintah melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Selain itu juga akan dilakukan kurasi produk-produk potensial guna menjaga kepercayaan konsumen.

"Intervensi agar transaksi ini meningkat kita lakukan pembinaan, mengkurasi produk lokal yang potensial," ujarnya.

Dia melanjutkan, pemerintah juga mendukung sektor UMKM agar mampu merambah pasar ekspor. Pemerintah dalam hal ini, kata Suhanto, telah memberikan insentif berupa fasilitasi pameran dan informasi akses pasar global.

Mengacu catatan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, ekspor Indonesia melalui e-commerce pada 2017 sebesar 1,9 miliar dolar AS. Sedangkan proyeksi ekspor pada 2030 ditargetkan mencapai 16,7 miliar dolar AS atau 768 persen lebih tinggi dari capaian akhir. Tercatat, ekspor e-commerce tertinggi masih diduduki Cina dengan nilai ekspor 232,6 miliar dolar AS pada 2017 dan pada 2030 diproyeksikan naik menjadi 726,9 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement