Senin 14 Oct 2019 15:22 WIB

Mengapa Libra Facebook Sudah Ditinggal Investor?

Belum rilis, Libra sudah ditinggal banyak investor

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Belum Rilis, Libra Sudah Ditinggal Banyak Investor, Potensi Dana Masuk Raib Hingga . . . .. (FOTO: REUTERS/Dado Ruvic)
Belum Rilis, Libra Sudah Ditinggal Banyak Investor, Potensi Dana Masuk Raib Hingga . . . .. (FOTO: REUTERS/Dado Ruvic)

Warta Ekonomi.co.id, -- Ambisi Facebook untuk membangun mata uang digital global bernama Libra mengalami pukulan telak pada akhir pekan lalu, sebab Mastercard dan Visa memutuskan mundur dari proyek itu. Artinya, Facebook kehilangan setidaknya US$20 juta dari dua lembaga keuangan itu.

Keduanya tadinya tergabung dalam anggota Asosiasi Libra dan tiap anggota diharap mengucurkan minimal US$10 juta sebagai biaya operasional Libra. Selain mereka, eBay Inc, Stripe Inc, Mercado Pago, dan PayPal juga hengkang dari asosiasi tersebut karena tingginya kekhawatiran regulator global terhadap rencana Facebook itu.

“Visa telah memutuskan untuk tak bergabung dengan Asosiasi Libra saat ini karena sejumlah faktor, termasuk kemampuan asosiasi untuk mematuhi peraturan yang diperlukan,” kata perusahaan, dikutip dari Reuters, Senin (14/10/2019).

Baca Juga: Ditegur Pemerintah Amerika Serikat, Apa yang Telah Facebook Perbuat?

Artinya, tak ada lagi perusahaan pembayaran yang tersisa di Asosiasi Libra. Kini, Libra hanya didukung oleh Lyft, Vodafone, serta modal ventura, perusahaan telekomunikasi, blockchain, perusahaan teknologi, dan organisasi nirlaba.

Menanggapi itu, mantan eksekutif PayPal sekaligus Kepala Proyek Libra, David Marcus mengatakan, “meski ini bukan berita baik dalam jangka pendek, jangan memprediksi nasib Libra ke depan hanya karena hal ini.”

Menurut Kepala Kebijakan dan Komunikasi Facebook, Dante Disparte, rencana peluncuran Libra akan tetap berjalan. Perusahaan juga akan fokus membangun asosiasi yang kokoh, katanya.

“Walaupun anggota asosiasi dapat berubah seiring berjalannnya waktu, prinsip tata kelola, teknologi, serta sifat terbuka untuk memastikan jaringan pembayaran Libra akan tetap tangguh,” tambah Disparte.

Rencana peluncuran Libra memang diawasi secara ketat oleh regulator global. Bahkan, Prancis dan Jerman bulan lalu berjanji memblokir Libra di Eropa.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement