Jumat 11 Oct 2019 16:52 WIB

Sandang Gelar Unicorn, OVO Mau Apa Lagi?

OVO mendorong Indonesia untuk meningkatkan investasi keuangan

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Sandang Gelar Unicorn, OVO Mau Apa Lagi?. (FOTO: WE)
Sandang Gelar Unicorn, OVO Mau Apa Lagi?. (FOTO: WE)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- PT Visionet Internasional (OVO) baru saja naik kasta menjadi startup unicorn kelima di Indonesia. Aplikasi dompet digital ini menyebut gelar barunya itu tidak lepas dari kerja samanya dengan dua unicorn lain, yakni Grab dan Tokopedia.

"Kami masih berkembang dan perkembangan OVO sampai saat ini enggak lepas dari kerja sama dengan dua unicorn, Grab dan Tokopedia," kata Head of Public Relation OVO, Sinta Setyaningsih kepada wartawan di Jakarta Convention Center, Rabu (9/10/2019).

Enggan merinci strategi OVO ke depannya, Sinta hanya membeberkan bahwa digital payment milik perusahaan Lippo Group tersebut fokus mendorong Indonesia untuk meningkatkan investasi keuangan dan terus melayani masyarakat Indonesia dengan produk dan layanan lainnya.

Baca Juga: Naik Kasta Jadi Unicorn, OVO Ogah Sombong

Meski tidak diungkapkan secara detail oleh pihak OVO, setidaknya ada tiga rencana ke depan yang akan dieksekusi oleh OVO.

1. Akuisisi Bareksa

April lalu, mencuat kabar bahwa OVO akan mengakuisisi startup jual-beli reksa dana Bareksa dengan nilai investasi sebesar US$20 juta atau sekira Rp280 miliar. Isu ini menguak lantaran CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra rangkap jabatan menjadi Presiden Direktur OVO.

"Kerja sama dengan Bareksa itu bentuknya masih digodok, masih banyak yang harus didiskusikan," ungkap Sinta.

Menanggapi kemungkinan bentuk kerja sama kedua platform online tersebut berupa layanan investasi online, Sinta bilang, "Kami tuh ingin memberikan kemudahan kepada pengguna OVO untuk melakukan investasi dengan lebih mudah."

"Bareksa kan money market fund yang sudah sangat dikenal, bentuknya seperti apa, sebetulnya masih digodok karena kami mencari bentuk yang paling mudah dan bermanfaat bagi pengguna," tegasnya.

2. Merger dengan DANA

Grab dikabarkan berencana menggabungkan OVO dengan DANA. Merger kedua platform pembayaran ini disebut-sebut untuk membalap pesaing bebuyutan Grab, Go-Jek. Sayangnya, hingga kini baik Grab maupun OVO belum memberikan komentar jelas terkait isu ini.

Sementara DANA menyebut kabar tersebut hanyalah spekulasi semata. "Tidak bisa komentar, ya. Itu spekulasi saya kira," kata CEO Espay Debit Indonesia Koe atau DANA Vincent Henry Iswaratioso di Jakarta Convention Center belum lama ini.

Baca Juga: Ditanya Isu Merger, OVO dan DANA Sebut Itu Spekulasi

3. Gaet WhatsApp

OVO juga diisukan tengah dalam proses kerja sama dengan salah satu media sosial milik Facebook. Sumber Reuters menyebut WhatsApp sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan beberapa digital payment Indonesia, salah satunya OVO, untuk bisa hadir di Tanah Air.

Layanan keuangan WhatsApp Payments akan berfungsi sebagai platform yang mendukung pembayaran melalui dompet digital.

Pihak OVO enggan berkomentar banyak terkait kabar ini. Chief Marketing Officer (CMO) OVO Ershad Ahmed hanya menegaskan bahwa perusahaannya terbuka terhadap berbagai kolaborasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement