REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memastikan harga gas untuk pelanggan industri dan komersial di Kota Batam, Kepulauan Riau, tetap termurah di Indonesia. Sales Area Head PGN Batam Wendi Purnomo mengatakan harga gas tertinggi di Batam saat ini sebesar 7,38 dolar AS per MMBTU.
Sedangkan di Pulau Jawa, harganya kini mencapai 9,2 dolar per MMBTU, dan bahkan di Medan, mencapai lebih dari 10 dolar per MMBTU. "Harga di Batam masih jauh lebih murah," kata Sales Area Head PGN Batam Wendi Purnomo, Rabu (9/10).
Nantinya pun, jika sudah disepakati naik, harga gas di Batam tetap yang termurah, karena besaran kenaikan di setiap daerah merata. "Penyesuaian harga tetap sama persentasenya di seluruh Indonesia. Jadi,harga di Batam tetap akan jadi yang termurah," kata dia.
Menurut dia, penerapan harga gas di Batam sengaja dirancang murah. Hal ini demi mendukung pertumbuhan industri di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) itu. Bahkan, kata dia, harga gas di Batam, bisa dikatakan sebagai yang termurah di dunia.
"Untuk mendukung kompetitif diBatam, perlakuan zona khusus di Batam," kata dia.
Industri yang berada di KPBPB Batam harus bersaing dengan industri di kawasan regional, sehingga harga barang yang ditawarkan pun harus bersaing. Sementara itu, PGN menunda kenaikan harga gas komersial dan industri yang direncanakan mulai 1 Oktober 2019.
Direktur Komersial PGAS Dilo Seno Widagdo mengatakan rencana kenaikan harga gas mundur dari jadwal karena terkendala masalah teknis. Namun, Dilo hanya mengatakan usulan kenaikan harga gas masih tetap berlaku, sehingga pelaksanaan hanya soal waktu.