Senin 07 Oct 2019 08:21 WIB

BI: Kredit Perbankan Tumbuh 8,6 persen

Perlambatan kredit terjadi pada seluruh jenis penggunaan antara lain modal kerja.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Bank Indonesia
Foto: Republika/Prayogi
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia mencatat kredit korporasi pada Agustus 2019 hanya tumbuh 9,4 persen secara tahunan atau year on year (yoy) atau melambat dibandingkan 11,4 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Alhasil, kredit perbankan secara keseluruhan pada Agustus 2019 hanya mencapai Rp 5.489,6 triliun (outstanding) atau tumbuh 8,6 persen (yoy). 

Berdasarkan Analisis Perkembangan Uang Beredar Bank Indonesia, perlambatan pertumbuhan kredit terjadi pada seluruh jenis penggunaan antara lain kredit modal kerja (KMK), kredit investasi (KI) dan kredit konsumsi (KK). Pada kredit modal kerja tumbuh melambat dari sembilan persen (yoy) menjadi 7,5 persen (yoy) pada Agustus 2019. 

Perlambatan terutama terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) serta sektor industri pengolahan (manufaktur). KMK sektor PHR melambat dari 7,4 persen (yoy) menjadi enam persen (yoy) pada Agustus 2019, khususnya kredit yang disalurkan kepada subsektor perdagangan ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di Sumatera Utara. 

“KMK kepada sektor industri pengolahan juga mengalami perlambatan dari 12,6  persen (yoy) menjadi 11,2 persen (yoy) utamanya pada subsektor industri minyak goreng dan CPO di wilayah Sumatera Selatan dan Banten,” papar Bank Indonesia, Senin (7/10).

Sementara kredit investasi melambat dari 13,8 persen (yoy) pada Juli 2019 menjadi 12,7 persen pada Agustus 2019 (yoy) terutama berasal dari sektor PHR serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan. Sektor PHR mengalami perlambatan dari 7,2 persen (yoy) pada Juli 2019 menjadi lima persen (yoy) khususnya pada subsektor ekspor CPO di Sumatera Utara. 

Sedangkan sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan meningkat 7,8 persen (yoy) atau lebih rendah dari bulan sebelumnya 8,3 persen (yoy) yang disebabkan subsektor perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat dan Sumatera Barat. 

Adapun kredit konsumsi pada Agustus 2019 melambat dari 7,3 persen (yoy) menjadi tujuh persen (yoy). Perlambatan dipicu perlambatan kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB) serta kredit multiguna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement