Ahad 06 Oct 2019 14:15 WIB

Pertagas Bangun Pengembangan Gas di Bojonegoro

Bojonegoro memiliki potensi sumber gas bumi yang cukup besar.

Rep: intan pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Gas dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menandatangani nota kesepahaman bersama di bidang pengembangan usaha gas bumi. Penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) ini dilakukan oleh Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro dan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah.

"Dengan adanya MoU ini, kedua instutusi sepaham untuk menjajaki kerjasama mengembangkan gas bumi dan usaha turunannya," ujar Wiko, Ahad (6/10)

Baca Juga

Dikatakan Wiko, setelah penandatangan ini, Pertagas akan melakukan langkah sinergi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Salah satu bentuk bisnis turunan pengembangan gas bumi yang potensial dilakukan diantaranya pengoperasian jaringan gas kota dan rumah tangga.

"Apalagi Bojonegoro seperti kita ketahui memiliki potensi sumber gas bumi yang cukup besar," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Anna Muawanah mengatakan, dengan adanya kesepahaman bersama ini, Pertagas dan Pemkab Bojonegoro diharap segera merealisasikan dan bentuk kerjasama yang lebih riil.

"Kami sudah membentuk tim teknis untuk menuangkan poin-poin kerjasama yang lebih detil dan implementatif," ujarnya.

Anna menambahkan, di satu sisi pihaknya akan memberikan dukungan penuh terhadap jalannya operasi bisnis Pertagas di wilayahnya. "Kita akan terus memberika  dukungan terhadap Pertagas," kata dia.

Saat ini, Pertagas sebagai bagian dari subholding gas Pertamina memang tengah mengebut penyelesaian salah satu proyek infrastruktur gas bumi di Jawa. Proyek pipa transmisi gas sepanjang 268 km ini melintas dari Gresik di Jawa Timur hingga Semarang, Jawa Tengah.

Salah satu daerah yang dilintasi pipa berkapasitas 500 MMSCFD dengan diameter 28 inch ini termasuk di Kabupaten Bojonegoro. Proyek ini diharapkam rampung di akhir 2019 dan akan dilanjutkan dengan pembangunan pipa distribusi ke kawasan industri di Kendal dan Demak yang diharapkan bisa beroperasi di awal 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement