Sabtu 05 Oct 2019 07:42 WIB

Kurs Dolar Melemah karena Rilis Data Tenaga Kerja AS

Kurs dolar Melemah dibandingkan dengan yen, Franc dan dolar Kanada

Seorang pembeli menunjukkan uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Seorang pembeli menunjukkan uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS sedikit melemah terhadap beberapa mata uang utama dunia pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Hal ini karena para pelaku pasar mempertimbangkan data pekerjaan Amerika Serikat yang baru dirilis.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan tingkat pengangguran turun menjadi 3,5 persen pada September, level terendah dalam 50 tahun, Jumat (4/10). Departemen juga mengatakan total penggajian (payroll) pekerjaan non pertanian meningkat 136 ribu pekerjaan pada bulan lalu.

Meski begitu pertumbuhan lapangan pekerjaan mencapai rata-rata 161 ribu per bulan tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan bulanan rata-rata 223 ribu pada tahun sebelumnya. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,06 persen menjadi 98,8042 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,0983 dolar AS dari 1,0974 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2332 dolar AS dari 1,2353 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik jadi 0,6770 dolar AS dari 0,6743 dolar AS.

Dolar AS dibeli 106,85 yen Jepang, lebih rendah dari 106,89 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9949 franc Swiss dari 0,9986 franc Swiss, dan melemah menjadi 1,3323 dolar Kanada dari 1,3328 dolar Kanada

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement